Suara.com - Hari Kebersihan Menstruasi diperingati pada tanggal 28 Mei sebagai sebuah aksi untuk mengedukasi perempuan mengenai Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang benar. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan serta mematahkan stigma dan norma sosial negatif terkait MKM yang masih dianggap tabu untuk dibicarakan di masyarakat.
Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan RI, dr. Erna Mulati, M.Sc, CMFM, mengungkap, saat ini, masih banyak perempuan di Indonesia yang belum mengerti mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan akan area kewanitaan.
Khususnya ketika mengalami menstruasi untuk pertama kalinya dan informasi mengenai mentruasi itu sendiri. Untuk itu, lanjut dia, pada momen ini, aksi nyata dari sesama perempuan untuk saling menjaga dengan berbagi informasi mengenai kebersihan area kewanitaan perlu dilakukan.
"Edukasi kesehatan kepada masyarakat kembali digaungkan pemerintah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), salah satunya melalui elemen pendidikan kesehatan dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang menyasar anak usia sekolah dan remaja," jelas dia dalam peluncuran kampanye #KarenaKitaPerempuan #SalingMenjaga oleh Mundipharma Indonesia di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Baca Juga: Jingkrak-Jingkrak, Luna Maya Kegirangan dapat Kiriman Album BTS
Sejalan dengan kegiatan tersebut, Mundipharma Indonesia meluncurkan kampanye #KarenaKitaPerempuan #SalingMenjaga. Country Manager Mundipharma Indonesia, Mada Shinta Dewi menjelaskan, kampanye ini sejalan dengan tema Hari Kebersihan Menstruasi Internasional, yakni It’s Time For Action.
Di mana, dapat menjadi ajakan bagi para perempuan untuk saling berbagi informasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan terutama pada saat menstruasi.
Penyebarluasan informasi tersebut, lanjut dia bisa dilakukan melalui media sosial dan Buku Saku 'Sehat dan Bersih Saat Menstruasi' yang bisa menjadi panduan dalam menjaga area kewanitaan dan diharapkan masyarakat bisa memahami bahwa pembersih kewanitaan untuk sehari-hari dan saat menstruasi itu berbeda.
"Pada saat menstruasi, risiko infeksi meningkat karena jumlah bakteri buruk di area kewanitaan bertambah dengan tingginya tingkat keasaman pH pada darah yang dikeluarkan. Untuk itu kebersihan area kewanitaan harus lebih diperhatikan ketika menstruasi dengan pembersih khusus menstruasi," ungkap Mada Shinta.
Hal ini sangat penting, mengingat, menstruasi tidak boleh menjadi halangan bagi perempuan melakukan aktivitas rutin mereka. Empat hal yang ingin disampaikan melalui kampanye ini, kata dia adalah TAHU-PAHAM-JAGA-RAWAT.
Baca Juga: Ini Manfaat Aplikasi Jejak Medis yang Dikembangkan Mahasiswa UGM
Tahu pentingnya menjaga kesehatan kewanitaan; Paham bagaimana cara yang tepat menjaga area kewanitaan sedini mungkin; Jaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan sejak menstruasi pertama dan harus lebih diperhatikan setelah menikah; serta Rawat untuk diri sendiri yang lebih sehat.