"Memadukan batik tulis dengan batik cap. Itu bisa menekan harga batik tulis, dan bisa jadi lebih murah," terangnya.
Selain itu, Alpha melanjutkan, upaya lain yakni dengan menggunakan bahan yang lebih murah, alias menggunakan bahan dengan kualitas menengah.
Dengan begitu harga batik tulis juga bisa lebih murah dan terjangkau. Alpha pun tidak rela jika sampai batik tulis benar-benar hilang.
Sebab, selama ini kota Solo dikenal dengan industri batiknya. Sebisa mungkin para perajin batik di Solo akan berupaya keras agar gempuran printing motif batik ini tidak terus menggerus keberadaan batik tulis.
Baca Juga: Irma Susanti Sukses Bawa Batik Tulis Kustom hingga ke London
"Kami juga sudah bekerja sama dengan lembaga sertifikasi untuk melakukan sertifikasi terhadap perajin batik. Misalkan sertifikasi untuk desainer, untuk pembatik, atau pun untuk pembuat motif. Kemudian juga adanya sertifikat mutu, hak cipta, SNI," imbuhnya.
Dengan itu, Alpha menaruh harapan besar akan kebangkitan kembali batik tulis. Ia juga berharap, adanya peran serta dari pemerintah untuk ikut melestarikan batik tulis di Solo, dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan dan juga pendampingan.
Hal yang cukup diwaspadai dengan konteks digital online atau industri 4.0, pengusaha batik berharap pemerintah mengadakan pelatihan model digitalisasi.
"Pemerintah mendirikan UMK Digital Training Center, sifatnya setiap saat bisa kami gunakan untuk konsultasi. Itu tidak hanya melatih, tapi juga ikut mendampingi," pungkasnya.
Kontributor : Ari Purnomo
Baca Juga: Batik Tulis, Kamu Wajib Punya Minimal 1 di Lemari