Suara.com - Kerontokan rambut adalah kondisi terlepasnya rambut dari kulit kepala yang dapat terjadi baik pada perempuan maupun lelaki di segala usia. Selain menyebabkan hilangnya perlindungan alami dari sinar matahari dan gangguan penampilan, kerontokan rambut juga berpotensi menimbulkan kebotakan bila tidak ditangani secara tepat.
Disampaikan dr. Norita Sembada, Director of Business Development Derma Global Ventura, kerontokan rambut dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti usia, stres, obat-obatan, faktor genetik, serta penggunaan alat penata rambut. Ia pun menjelaskan beberapa jenis kerontokan rambut yang lazim dialami banyak orang.
"Jenis yang paling umum ditemui adalah Alopecia Androgenic. Hal ini disebabkan oleh faktor genetik, yaitu hormon androgen yang mengakibatkan penyusutan dan gangguan pertumbuhan folikel rambut," ujar dia dalam rilis yang diterima Suara.com, Selasa (14/5/2019).
Jenis kerontokan kedua adalah telogen effluvium (TE) yang disebabkan oleh kelainan siklus rambut selama fase telogen, sehingga rambut mengalami kerontokan lebih banyak saat menyisir atau mencuci rambut.
Baca Juga: Masalah Ketombe Bisa Sebabkan Rambut Rontok?
Ketiga, alopecia areata, yakni kerontokan yang dipicu karena sistem imun tubuh menyerang folikel rambut akibat salah mengidentifikasi folikel sebagai benda asing dalam tubuh. Akibatnya, kulit kepala di sekitar rambut akan mengalami peradangan ringan dan kerontokan yang mengakibatkan munculnya pitak.
"Berdasarkan data pelanggan Erha Clinic, kasus kerontokan rambut, terutama pada lelaki, umumnya disebabkan oleh kondisi Alopecia Androgenic. Hal ini merujuk pada kondisi kerontokan dan kebotakan yang dipicu karena faktor hormonal," imbuhnya.
Ia mengatakan, kebotakan pada lelaki umumnya memiliki pola tertentu, yaitu kebotakan yang dimulai dari dahi dan yang dimulai dari vertex (bagian atas kepala belakang). Sedangkan pada perempuan, penipisan rambut dapat dipicu oleh gangguan hormon androgen terutama ketika memasuki tahap pre menopause.
Dr. Norita menambahkan, selain menyebabkan hilangnya perlindungan alami dari sinar matahari dan gangguan penampilan, kerontokan rambut juga berpotensi menimbulkan kebotakan bila tidak ditangani secara tepat.
"Kerontokan rambut dan kebotakan bukanlah suatu kondisi yang membahayakan, tetapi dapat menimbulkan dampak psikologis dan sosial bagi yang mengalaminya," imbuhnya.
Baca Juga: Mitos: Kerap Kenakan Helm Rambut Bakal Rontok !
Untuk itu, kata dr. Norita, Erha memahami bahwa pengobatan kerontokan dan kebotakan rambut harus disesuaikan dengan kondisi dari masing-masing pasien. Itu sebabnya, Erha merancang layanan Personalized Hair Growth and Scalp Program.
Ferry Budiyanto, Senior Channel Marketing Erha, menambahkan, selain layanan personal, Erha juga menghadirkan rangkaian produk formulasi dermatologis Over the Counter (OTC) yang inovatif, aman, efektif, serta dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter.
"Bagi pelanggan yang memiliki permasalahan rambut dan kulit kepala, yang tidak bisa diatasi menggunakan produk OTC (over the counter), Erha Clinic juga dapat memberikan solusi yaitu dengan Hair Grow Activation Therapy yang terbukti secara klinis efektif merangsang pertumbuhan rambut, hingga 75 persen," tandas Ferry.