Suara.com - Jika Anda berpuasa, menu makanan berkuah seperti Soto Ayam Bok Ijo tentu pilihan tepat. Dahaga yang teramat dalam belum terpuaskan oleh satu dua gelas minuman saat puasa dibatalkan. Dendam dahaga baru akan terbalas saat kuah, ayam, nasi, dan rasa lezat bumbu soto melewati dinding tenggorakan Anda.
Kuahnya bersantan seperti Soto Kudus, tapi Soto Bok Ijo rasanya lebih kalem. Ada sensasi manis bercampur dengan rasa gurih meski tetap segar tanpa lemak berlebih.
Serat daging ayamnya sedikit lebih kasar dibanding ayam sayur atau ayam pedaging, namun lebih gurih. Pun juga tidak terlalu putih seperti kebanyakan daging ayam sayur.
Jika Anda penggemar pedas, tinggal bilang mau seberapa pedas. Jika sang penjual terlalu meremehkan kemampuan Anda menahan sensasi pedas, mangkuk-mangkuk penuh dengan cabe rawit rebus di meja warung Soto Bok Ijo siap memuaskan selera ekstrem Anda.
Baca Juga: Musim Hujan, Cobain Resep Soto Ayam Jawa Paling Pas Nih
Peraslah satu dua iris jeruk nipis yang tersedia, tambahkan kecap manis sesuai selera Anda. Rasakan! Bukan Soto Lamongan, bukan Soto Kudus, dan bukan Soto Ambengan Surabaya. Inilah Soto Ayam Bok Ijo yang lezat dan hanya bisa dinikmati di Kediri.
Bagi Anda penjelajah kuliner yang mengutamakan kelezatan rasa dan menomorduakan harga, bersiaplah untuk kecewa karena kelezatannya jauh lebih mahal dibandingkan harganya.
Satu porsi Soto Ayam Bok Ijo cuma dihargai Rp 6.000, atau hanya separuh atau kurang dari kebanyakan harga nasi goreng kaki lima di wilayah Jabodetabek. Jadi kalau Anda mau menraktir 10 teman untuk buka bersama, satu lembar uang pecahan seratus ribu pun tak akan habis.
Tapi, Soto Bok Ijo hanya ada di Kediri, tepatnya di Terminal Bus Kediri (Terminal Tamanan) di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Di dalam terminal, tidak jauh dari pintu gerbang, berjajar belasan kios warung semi permanen yang semuanya adalah warung Soto Ayam Bok Ijo.
Meski murah harganya, Soto Ayam Bok Ijo bukan soto murahan. Penjual Soto Ayam Bok Ijo semuanya adalah warga Tamanan yang sudah generasi kedua, bahkan sebagian generasi ketiga penjual soto ayam.
Baca Juga: Coba Resep Soto Ayam Ceker, Aromanya Aja Bikin Lapar
Ayah atau kakek mereka yang kini berjualan di Terminal Tamanan pada era 1970-an adalah para penjual soto ayam yang biasa mangkal di Bok Ijo (bahasa Jawa untuk jembatan hijau), jembatan yang ada di Jalan Semeru, Kota Kediri.