Awal Mula Mendesain Busana Muslim
Berbekal ilmu fesyen yang didapatnya di sekolah mode ESMOD dan sempat bekerja sebagai pengarah gaya di salah satu majalah gaya hidup muslimah, Ria Miranda mulai mendesain busana dalam Shabby Chic by Ria Miranda pada 2008.
Meski pada masa tersebut, busana rancangannya tak dilirik oleh kebanyakan perempuan, Ria Miranda cuek dan tetap berpakaian sesuai kepribadian dan keinginannya.
Akhirnya bersama sejumlah kawan, termasuk Dian Pelangi dan Restu Anggraini yang kini juga merupakan desainer modest wear yang sukses, membentuk Hijabers Community.
Komunitas ini beranggotakan perempuan muda yang baru berhijab dan punya ketertarikan pada gaya busana. Dari sanalah sesungguhnya tren hijabers milenial berawal.
Baca Juga: Ini Tren Busana Muslimah Ramadan 2019 Menurut Ria Miranda
Mereka tak hanya berbagi info soal busana muslim yang cocok bagi anak muda, melainkan juga bertukar kisah soal pengalaman dan jalan hidup yang membuat mereka memutuskan berhijrah.
Gaya busana ala Ria Miranda dan kawan-kawan seakan menjadi 'kiblat' bagi para perempuan muda yang tergabung dalam komunitas tersebut.
Namun, perjuangannya tak putus sampai di situ. Sebelum akhirnya bisa membangun brand RiaMiranda, ada berbagai perjuangan yang telat dilewatinya. Mulai dari memberanikan diri untuk resign dari pekerjaannya sebagai seorang Fashion Stylist, keluar masuk Pasar Tanah Abang untuk mencari bahan kualitas terbaik, hingga penjahit terampil yang bisa merealisasikan desain yang sudah dibuatnya melalui sketsa.
"Kalau mengingat awal aku memulai menggapai impianku, aku tidak pernah bermimpi bisa sampai di titik ini. Niat awalku hanya untuk memberikan pilihan yang lebih beragam untuk muslimah Indonesia," ungkap dia.
Melihat semakin banyak yang melirik busana yang didesainnya, barulah Ria Miranda memutuskan menjualnya melalui online di blog pribadi miliknya. Usahanya pun semakin berkembang hingga memutuskan untuk rebranding melalui brand RiaMiranda pada 2009.
Baca Juga: Sambut Ramadan 2019, Busana Kolaborasi Jovian X Ria Miranda Hadir di Zalora