Dow Indonesia sendiri merupakan perusahaan kimia dengan portfolio usaha yang meliputi usaha terkait bahan-bahan mutakhir (advanced materials), zat antara industri (industrial intermediates) dan plastikdengan produk utama biji plastik. Sebagai bentuk kepedulian perusahaan atas sampah plastik, Dow berpartisipasi dalam platform kemitraan Indonesia Partnership on Plastic Waste Management atau IP2WM.
Platform Organisasi tersebut dirikan sebagai bentuk kolaborasi yang diisi oleh stake holder mulai dari asosiasi daur ulang, asosiasi pemulung, perusaahan kimia, LSM, dan perguruan tinggi dalam membantu pemerintah Republik Indonesia mencapai target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025 mendatang.
Salah satu program Dow dalam kampanye IP2WM mengenai pengolahan sampah plastik adalah mencampur sampah plastik polyethylene untuk dijadikan bahan aspalt jalananan.
Untuk jalan sepanjang 6 km, membutuhkan sekitar 2,5 ton sampah plastik polyethylene atau sekitar 15 persen dari bahan utama pembuatan jalan. Plastik polyethylene sendiri umumnya berupa plastik kresek dan tutup botol.
Baca Juga: Menyulap Sampah Jadi Rupiah, Cara Kertabumi Klinik Sampah Selamatkan Bumi
"Kami berharap program ini dapat menjadi solusi masa depan dan menjadi program yang dapat direplikasi di beberapa tempat," tutupnya.