Bantu Jaga Bumi, Yuk Mulai Pilah Sampah dari Rumah

Jum'at, 10 Mei 2019 | 10:00 WIB
Bantu Jaga Bumi, Yuk Mulai Pilah Sampah dari Rumah
Ilustrasi sampah rumah tangga. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahukah Anda bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari rumah dengan memilah sampah?

Menurut Presiden Director Dow Indonesia, Vichan Tangkengsirisin, masyarakat dapat ikut serta dalam program pengurangan sampah hanya dengan melakukan aksi pemilahan sampah dari rumah.

Menurut Vichan, idealnya sampah rumah tangga dibagi ke dalam empat kelompok besar yaitu organik, plastik, nonplastik, dan residu.

"Kami ingin mengubah paradigma dari sampah yang tadinya langsung buang menjadi sesuatu yang berguna. Lewat pemilahan sampah yang baik, maka sampah bisa lebih berharga," kata Vichan seperti dikutip dari rilis yang diterima Suara.com.

Baca Juga: Menyulap Sampah Jadi Rupiah, Cara Kertabumi Klinik Sampah Selamatkan Bumi

Contoh sampah organik rumah tangga biasanya adalah sampah dengan kandungan air sedikit seperti kertas dan kayu. Sementara sampah plastik rumah tangga biasanya terdiri dari sampah botol sampai kresek belanja.

Sampah nonplastik, biasanya didominasi oleh benda rumah tangga mengandung besi, kaca sampai alat elektronik. Sementara sampah residu adalah sampah rumah tangga yang tidak dapat didaur ulang seperti sampah sisa makanan yang kemudian dapat diolah menjadi pupuk kompos.

Lewat pemilahan sampah yang dimulai dari rumah tangga, Vichan percaya hal tersebut dapat berkontribusi besar bagi lingkungan.

Selain pemilahan sampah dari rumah, hal lain yang tidak kalah penting adalah keberadaan bank sampah di komunitas-komunitas tempat tinggal warga.

Dengan begitu, sampah rumah tangga dapat memiliki nilai yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga program keberlanjutan.

Baca Juga: Tips Meminimalisasi Sampah Rumah Tangga

"Dengan mendegredasi sampah dari rumah, sampah akan lebih bersih, lalu dibawa ke bank sampah dan dilanjutkan ke industri recycle. Andai ini berjalan, maka TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tidak perlu."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI