Milenial Ternyata Lebih Senang Wisata Ketimbang Belanja

Kamis, 09 Mei 2019 | 10:12 WIB
Milenial Ternyata Lebih Senang Wisata Ketimbang Belanja
Ilustrasi liburan atau jalan-jalan bareng teman-teman. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Milenial Ternyata Lebih Senang Wisata Ketimbang Belanja.

Jika diberi dua pilihan yakni wisata atau belanja, sebagian besar milenial ternyata lebih memilih pilihan pertama, yakni berwisata. Hal ini menurut Sapta Nirwandar selaku Chairman Halal Lifestyle dan Ketua Dewan Juri Trisakti Tourism Award, seharusnya bisa menjadi peluang bagi pelaku industri pariwisata dalam menjaring target market milenial.

"Dulu kalau mau wisata milenial kan pilihannya Bali, Jogja, nggak terpikir ke Wakatobi. Nah sekarang karena promosi wisata semakin gencar, destinasi wisata bahari seperti Wakatobi semakin dilirik," ujar Sapta di sela-sela temu media Trisakti Tourism Award, Rabu (8/5/2019).

Lelaki yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2011-2014 ini juga mengatakan bahwa milenial merupakan target market besar dalam industri pariwisata. Untuk menjaring mereka agar mau berwisata di ranah domestik maka pelaku industri pun harus membranding destinasi wisatanya sespesifik mungkin.

Baca Juga: Wisata ke Bulan Bareng SpaceX, Pria Ini Mengaku Tak Punya Uang

Event Trisakti Tourism Award [Suara.com/Firsta]
Event Trisakti Tourism Award [Suara.com/Firsta]

"Sekarang orang sudah tahu Wakatobi itu surga wisata bahari. Itu contoh kalau kita rajin mempromosikan Wakatobi. Diving juga ikonnya sekarang di Raja Empat, sudah mulai populer. Tapi masih banyak destinasi wisata daerah lainnya yang belum banyak dikenal. Kita harus kerja keras membuat daerah tersebut terkenal," imbuh Sapta.

Sebagai Ketua Dewan Juri Trisakti Tourism Award, Sapta mendorong pemerintah kabupaten/kota memanfaatkan ajang ini untuk mempopulerkan destinasi wisata yang ada di daerah mereka.

"Trisakti Tourism Award menjadi dorongan bagi pemenang untuk dijadikan ikon atau branding. Artinya destinasi ini kuat sekali untuk bisa kita promosikan. Ini tugasnya untuk mengangkat potensi wisata setidaknya untuk wisatawan lokal. Wisatawan lokal juga perlu wisata. Baru ke nasional, dan selanjutnya wisatawan mancanegara," tandasnya. 

Baca Juga: Liburan di Jember, Aurel Hermansyah Naik Becak dan Wisata Kuliner

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI