Nazeela Shihab Bicara Soal Pengasuhan Anak Lewat 'Keluarga Kita'

Senin, 06 Mei 2019 | 10:00 WIB
Nazeela Shihab Bicara Soal Pengasuhan Anak Lewat 'Keluarga Kita'
Nazeela Shihab pendiri 'Keluarga Kita'. (Suara.com/Silfa Humairah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nazeela Shihab Bicara Soal Pengasuhan Anak Lewat 'Keluarga Kita'.

Nazeela Shihab pendiri "Cikal' dan "Keluarga Kita", mungkin memiliki tantangan berat dan besar saat memutuskan menikah di usia 19 tahun di tengah aktif menjadi pengajar. Tapi ia membuktikan perempuan pantang menyerah.

Kini ia telah mengabdi lebih dari 20 tahun di bidang pendidikan di sela-sela menyelesaikan pendidikan hingga S3 di Universitas Indonesia tanpa pula menomorduakan kebutuhan tiga anak dan suaminya. 

Selama pengabdiannya, ia telah mendirikan sekolah Cikal bertaraf internasional, serta menggagas kegiatan inisiatif untuk mendorong peningkatan pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Jemput Ibunda di Rumah Sakit, Anies Salat Tarawih Pertama Bareng Keluarga

Ia menggagas Cikal yang pada saat itu berfokus pada pendidikan pra-sekolah. Mengambil tempat di bilangan Kemang, institusi itu dirintis dengan modal delapan tenaga pendidik. Namun kini sudah punya delapan cabang, 500-an guru, dan 2.500-an siswa dan bertaraf internasional.

Layanannya pun kian lengkap, mulai dari pendidikan pra-sekolah sampai sekolah menengah atas, dengan akreditasi internasional dari The International Baccalaureate Organization.

Tidak berhenti pada pendidikan anak,  Nazeela Shihab menggagas inisiatif "Keluarga Kita", layanan daring yang berfokus pada pengasuhan anak.

"Keluarga Kita dimulai dengan membuat riset-riset untuk menyusun kurikulum pengasuhan anak. Guna memaksimalkan pembelajaran atas kurikulum, Keluarga Kita memberdayakan relawan "Rangkul". Pemberdayaan relawan ini berangkat dari premis bahwa pengasuhan anak adalah tanggung jawab sosial," kata putri ulama Quraish Shihab ini saat di ditemui Suara.com pemberian penghargaan Aspirasi Perempuan untuk Indonesia oleh PT Paragon Technology and Innovation (PTI) beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan mengembangkan "Keluarga Kita" lewat relawan. Hal itu adalah bentuk  rangkul-merangkul pengasuhan anak yang menjadi tanggung jawab bersama.

Baca Juga: Tahun Ini, Parto Patrio Tak Bisa Buka Puasa dan Sahur Bareng Keluarga

"Ratusan relawan itulah yang aktif menyebar dan mengajarkan kurikulum Keluarga Kita. Mereka membuat ribuan kelas di berbagai daerah. Pun rajin berbagi cerita dan konten seputar pengasuhan anak lewat berbagai layanan daring mulai dari BBM hingga Facebook," jelas istri dari Ahmad Fikri Assegaf ini.

Najelaa memang hampir selalu memberdayakan teknologi dalam tiap inisiatifnya. "Saya yakin teknologi bisa mendukung percepatan pendidikan. Lebih-lebih di negara kepulauan macam Indonesia, yang punya kendala geografis. Dengan teknologi, kendala itu perlahan teratasi."

Ia ingin seluruh perempuan menyadari pentingnya peran ibu dan istri dalam mengasuh anak dan mengajak suami untuk turut serta, karena ini tanggung jawab bersama. Bukan lepas tangan saat anak mengenyam bangku pendidikan di sekolah, dan berpangku pada pendidikan di sekolah untuk mendidik dan mengasuh anak. 

Menurut Nazeela Shihab, masa depan anak-anak di tangan orang tua dan guru, maka penting untuk meningkatkan cara mendidik dan mengasuh anak, khususnya pada ibu. Karena dibalik keluarga yang bahagia dengan anak-anak yang cerdas ada ibu yang hebat, tutupnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI