Suara.com - Di Instagram, semua orang bebas berekspresi. Tidak hanya pamer foto, banyak juga yang memanfatkannya untuk berjualan. Sayangnya, tidak sedikit yang menjual barang palsu.
Belum lama ini, The Fashion Law melaporkan bahwa media sosial Instagram telah menjadi ladang yang cukup subur untuk penjualan barang mewah palsu lewat hashtag.
Hashtags seperti #MirrorQuality misalnya, telah digunakan lebih dari 1 juta kali di Instagram dan #Replica, yang terhubung ke lebih dari 2,2 juta postingan.
Karena hashtag ini, banyak pengguna Instagram yang semakin mudah terhubung dengan penjual barang palsu. Biasanya transaksi jual beli akan dilakukan melalu platform digital yang terpisah, seperti WhatsApp dan Line.
Baca Juga: Pink Stop Membagikan Foto Anak di Media Sosial, Ini Alasannya
Penemuan ini didasari laporan Ghost Data yang berhasil memetakan hashtag yang terhubung dengan barang mewah palsu sepertu Louis Vuitton, Supreme, Chanel, dan Nika.
Penelitian yang berjudul "Instagram and counterfeiting in 2019: new features, old problems" mengungkapkan bahwa setahun terakhir ini lebih dari 50.000 akun memposting lebih dari 65 juta posting setiap bulan yang dikhususkan untuk penjualan barang palsu.
Parahnya, jumlah akun Instagram yang menawarkan barang palsu untuk dijual meningkat lebih besar dari 160 persen sejak 2016. Fenomena ini membuat merek-merek mewah menjadi pihak yang paling dirugikan.
"Merek-merek mewah yang saya ajak bicara merasa frustrasi karena begitu mudahnya menemukan akun-akun ini, tetapi Instagram tidak terlalu responsif," Andrea Stroppa, CEO Ghost Data, yang mempelopori penelitian ini.
Baca Juga: Alibaba Digugat Karena Jual Barang Palsu