Suara.com - Gerakan peduli lingkungan terus digalakkan berbagai komunitas, salah satunya Kertabumi Klinik Sampah. Apalagi data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun.
Sebagai komunitas yang peduli menyelamatkan lingkungan dari polusi sampah yang semakin memprihatinkan, Kertabumi Klinik Sampah berusaha mendaur ulang sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual.
Pendiri Komunitas Kertabumi Klinik Sampah, Iqbal Alexander mengatakan bahwa banyak orang menganggap sampah plastik atau kering adalah hal yang tak berguna sehingga bermuara ke tempat pembuangan.
Namun di tangan Iqbal dan anggota komunitas ini, sampah plastik makanan, minuman, atau kemasan produk rumah tangga lainnya bisa disulap menjadi barang yang bermanfaat dan bisa dijual.
Baca Juga: Manohara Sibuk Ajari Anak Korban Bencana Mendaur Ulang Sampah
"Misi kami sangat sederhana, bagaimana bisa menghilangkan anggapan bahwa memilah sampah itu rumit. Kalian tinggal bawa sampah yang dianggap tidak berguna, lalu kami akan menyulapnya menjadi barang baru," ujar Iqbal ketika ditemui dalam acara Bukalapak Trash to Treasure, beberapa waktu lalu.
Iqbal mengatakan bahwa target market utamanya adalah generasi milenial. Menurutnya cukup sulit untuk menanamkan kebiasaan anak muda dalam memilah sampah.
Pasalnya bagi mereka, sampah bekas kemasan adalah benda yang sudah tidak berguna. "Padahal dengan memilah sampah, kita bisa menggunakannya kembali. Terutama sampah kering karena bisa disulap menjadi tas, vas bunga atau tempat tisue sehingga ada nilai jualnya," terangnya.
Untuk mensosialisasikan bentuk kegiatannya sekaligus mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah, Kertabumi Klinik Sampah, kata Iqbal, juga melakukan jemput bola ke masyarakat. Anggota komunutas ini nantinya akan mendatangi masyarakat untuk mengambil sampah kering sekaligus mengedukasi pentingnya mendayagunakan sampah kering yang tak terpakai.
"Kita juga punya dropbox, saat ini ada di Senayan, Gandaria dan Bintaro. Harapannya masyarakat bisa lebih mudah untuk berpartisipasi menyelamatkan bumi dari tumpukan sampah," ujar Iqbal.
Baca Juga: Pameran Ini Ajak Kaum Muda Menyulap Sampah Menjadi Berkah
Komunitas yang memiliki jumlah pengikut di media sosial Instagram hampir 6000 orang ini juga tak lelah untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah. Di Instagram, Kertabumi Klinik Sampah mengajarkan pengikutnya untuk mengidentifikasi jenis sampah.
Sampah itu sendiri, jelas Iqbal, terdiri dari dua jenis yakni basah dan kering. Sampah kering seperti plastik, kertas dan kaca inilah, sambung dia, yang bisa didaur ulang menjadi barang yang bernilai guna.
"Agar kegiatan memilah sampah menyenangkan, pastikan tempat sampah bersih dan tidak berbau supaya tidak merasa jijik ketika membuang sampah. Lalu ajak anggota keluarga untuk menerapkan kebiasaan ini," jelas Iqbal.
Nah, sampah kering yang sudah menumpuk inilah yang bisa diberikan ke pemulung atau ke komunitas pendaur ulang sampah seperti Kertabumi Klinik Sampah. Percaya atau tidak, para anggota Komunitas Kertabumi Klinik Sampah bisa menyulap kantong kresek yang sudah tidak terpakai menjadi sendal selop atau tas rajut yang bisa kamu pakai sehari-hari.
"Kami mengolahnya juga tidak main-main. Bahkan ada beberapa material sampah yang kami sulap dengan menggunakan mesin jahit agar produk baru benar-benar berkualitas," imbuhnya.
Iqbal berharap gaya hidup mengelola sampah ini bisa menggema di seluruh masyarakat. Selain mengurangi tumpukan sampah yang bermuara ke tempat pembuangan, produk-produk hasil daur ulang sampah kering ini juga bisa lho jadi pemasukan tambahan atau pelengkap penampilanmu.
Tertarik mengikuti kegiatan Komunitas Kertabumi Klinik Sampah? Yuk intip kegiatan mereka di akun Instagram @kertabumikliniksampah!