Suara.com - Sebentar lagi sudah memasuki bulan di mana kita harus menahan lapar dan haus. Ternyata puasa tidak hanya menahan lapar dan haus untuk tubuh. Puasa juga bisa diaplikasikan untuk perawatan kulit dan itulah skin fasting.
Sejarah skin fasting sendiri berasal dari Jepang. Caranya, tidak menggunakan skincare apapun di wajah selama satu atau dua hari.
Skin fasting akan membantu proses detoksifikasi kulit atau membuang racun saat kulit sedang dalam masa regenerasi berkala dalam, yaitu satu bulan sekali.
Namun karakter atau jenis kulit Anda harus diperhatikan. Pasalnya, tidak semua kulit bisa melakukan skin fasting.
Baca Juga: Ini Alasan Lelaki juga Butuh Perawatan Kulit
Misalnya, jika jenis kulit Anda termasuk kategori berminyak, skin fasting malah akan membuat kulit semakin berminyak. Kulit kategori kering pun juga tidak bisa karena akan membuat kulit semakin kering dan berujung rentan iritasi.
Kulit yang cocok untuk melakukan skin fasting adalah kulit normal. Jika Anda memiliki kulit yang termasuk kategori normal, cobalah sesekali melakukan skin fasting. Manfaat skin fasting adalah meminimalisir penggunaan skincare yang mengandung bahan kimia.
Kulit Anda juga perlu istirahat dari bahan kimia yang beresiko merusak kulit. Hal yang paling penting, konsultasikan ke dokter sebelum melakukan skin fasting.
Hal itu karena sangat penting untuk mengetahui kondisi kulitmu sebelum melakukan skin fasting karena tidak semua jenis kulit bisa menjalaninya.
Baca Juga: Manfaat Lidah Buaya dan Kaktus untuk Perawatan Kulit