Ini Masalah Kulit yang Harus Diwaspadai Selama Puasa

Jum'at, 03 Mei 2019 | 13:47 WIB
Ini Masalah Kulit yang Harus Diwaspadai Selama Puasa
Ilustrasi masalah kulit saat puasa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama bulan Ramadan, asupan makanan dan minuman dibatasi selama belasan jam. Hal ini mau tak mau akan turut memengaruhi kondisi kesehatan kulit. Disampaikan dr. Ika Anggraini, SpDV, perubahan pola asupan makanan selama puasa membuat tubuh mengalami dehidrasi. Salah satu gejalanya adalah kulit menjadi lebih kering.

"Kendala menjaga hidrasi kulit pada saat Ramadan adalah karena perubahan pola asupan makanan, di mana biasanya tubuh dapat memeroleh asupan tanpa adanya batasan jam khusus, namun ketika Ramadan, maka tubuh tidak mendapat asupan dalam kurun waktu sekitar 13 jam," ujar dr. Ika dalam temu media di Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Dr. Ika menambahkan, meski sedang berpuasa, tubuh tetap bermetabolisme seperti biasanya, yakni mengekskresikan cairan dari keringat dan buang air kecil. Sehingga apabila asupan cairan kurang ketika sahur atupun buka puasa, maka hal tersebut dapat menjadi kendaIa bagi tubuh.

"Terlebih lagi apabila terdapat penyakit penyerta, contohnya diare, demam tinggi, ataupun diabetes melitus, maka hal tersebut akan memperparah masalah dehidrasi kulit ketika Ramadan," imbuhnya.

Baca Juga: Clinique ID Hadirkan Pelembap Customize Sesuai dengan Masalah Kulit

Kulit yang kering akibat dehidrasi, kata dr. Ika, akan menyebabkan tekstur kulit terganggu sehingga bahan iritan ataupun bakteri lebih mudah masuk ke kulit. Ia pun memberikan tips agar umat muslim yang sedang menjalani ibadah puasa dapat terhindar dari masalah kulit kering.

"Kita dapat menghindari dehidrasi pada kulit semasa Ramadan antara lain dengan memeroleh asupan cairan yang cukup ketika sahur dan buka puasa. Usahakan minimal 2 liter atau 8 gelas per hari. Direkomendasikan untuk minum 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur, dan 2 gelas ketika sahur, mengonsumsi makanan berkuah, sayur, dan buah-buahan yang banyak mengandung air," ujar dr. Ika.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat mengurangi konsumsi kafein karena bersifat diuretik yang akan meningkatkan risiko kehilangan cairan dari tubuh. Hindari pula pajanan sinar matahari yang berlebihan karena suhu lingkungan yang panas akan meningkatkan ekskresi keringat dari tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.

"Olahraga akan lebih optimal apabila dilakukan setelah berbuka puasa, karena kebutuhan dan eksresi cairan yang meningkat ketika olahraga. Selain itu, usahakan mandi dua kali sehari dengan air biasa atau suam kuku, gunakan sabun berpelembap, serta pelembap secara rutin dapat membantu mempertahankan kelembapan kulit," tandasnya.

Baca Juga: Masalah Kulit yang Sering Dialami Perempuan Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI