Muffest 2019 Hadirkan Bahan Viscose Rayon untuk Fashion Berkelanjutan

Kamis, 02 Mei 2019 | 13:50 WIB
Muffest 2019 Hadirkan Bahan Viscose Rayon untuk Fashion Berkelanjutan
Ilustrasi bahan kain. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Muffest 2019 Hadirkan Bahan Viscose Rayon untuk Fashion Berkelanjutan

Perhelatan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2019 yang diinisasi oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) kali ini mulai mengarah pada konsep sustainable fashion atau fashion berkelanjutan.

Hal inilah yang membuat gelaran fashion yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada 1-4 Mei 2019 ini didukung dan bekerjasama dengan Asia Pacific Rayon (APR), produsen viscose rayon terintegritas pertama di Indonesia.

Menurut Direktur APR, Basrie Kamba, viscose rayon yang diproduksi APR dapat menjadi bahan alternatif dari bahan yang selama ini ada di pasaran, seperti katun, rayon, atau poliester. Bedanya, kata dia viscose rayon dibuat dari serat kayu yang selanjutnya akan dibuat menjadi serat benang oleh para pemintal.

Baca Juga: Gelar Fashion Show, Bella Shofie Ajak Rekan Artis Jadi Model

APR sendiri, kata dia, merupakan satu-satunya produsen yang memiliki perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan tersertifikasi dengan kualitas yang terjaga, mulai dari pembibitan hingga menjadi serat, yang diproduksi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.

"Jadi kami tanam bibitnya, lalu tumbuh, kami panen serat kayunya, lalu akan dijadikan benang oleh para pemintal, kainnya akan dijadikan karya fashion oleh para desainer," jelas dia saat ditemui MUFFEST 2019.

Lebih lanjut, kata Basrie, biasanya APR menggunakan pohon akasia karena ukurannya yang panjang dan lurus. Jika biasanya di luar negeri harus menunggu hingga belasan tahun untuk bisa digunakan sebagai serat kain, di Indonesia, pohon akasia akan tumbuh secara sempurna hanya dalam kurun waktu lima tahun karena sinar matahari yang sepanjang tahun.

Sayangnya, nama viscose rayon kata dia belum sepopuler bahan lainnya di telinga masyarakat ataupun desainer, karena sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan rayon. Untuk mendapatkannya pun masih harus diimpor dari luar negeri.

"Selama ini untuk bahan viscose rayon memang sudah ada, namun kebutuhannya masih baru sekitar 6 hingga 7 persen saja. Tahun ini diperkirakan akan tumbuh 8 persen untuk global," ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Indonesia Sebagai Pusat Fashion Muslim Dunia

Padahal kata Basrie, bahan viscose rayon memiliki sifat yang Iebih ringan, sejuk, Iembut dan nyaman. Selain itu bahannya Iebih jatuh dan memiliki daya serat warna yang tinggi dibandingkan serat katun, sehingga warna yang ditampilkan terlihat terang dan jelas.

Karenanya, kain viscose rayon sebenarnya bisa digunakan untuk produk fashion apa saja, baik untuk bahan pakaian, celana, jilbab, pakaian dalam, bahkan denim sekalipun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI