Cotton USA Dukung Geliat Industri Fesyen di Indonesia

Rabu, 01 Mei 2019 | 13:53 WIB
Cotton USA Dukung Geliat Industri Fesyen di Indonesia
Acara Cotton USA Networking 2019, di Jakarta, Selasa (30/4/2019). (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fesyen menjadi salah satu subsektor andalan pemerintah dalam pengembangan industri kreatif, karena memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang signifikan dari waktu ke waktu.

Di balik besarnya potensi pertumbuhan kontribusi fesyen dalam perekonomian di Indonesia, diperlukan kolaborasi yang optimal antara pemerintah, perusahaan garmen, pelaku fesyen, serta berbagai pihak yang memiliki keterkaitan dengan perkembangan industri tersebut.

Sadar akan potensi yang besar tersebut, Cotton Council International (CCI) melalui merek dagang Cotton USA kembali mengadakan Cotton USA Networking 2019. Menurut Dr. Andy Do, CCI Representative di Indonesia, sejak tiga tahun yang lalu, CCI mulai lebih aktif untuk berpartisipasi dalam menumbuhkan geliat industri fesyen di Indonesia.

Acara Cotton USA Networking 2019, di Jakarta, Selasa (30/4/2019). (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Acara Cotton USA Networking 2019, di Jakarta, Selasa (30/4/2019). (Suara.com/Dinda Rachmawati)

"Melalui berbagai kolaborasi, sekaligus mengampanyekan lisensi Cotton USA di Indonesia, kami semakin yakin dari waktu ke waktu, pertumbuhan industri fesyen di Indonesia akan menuju tren yang positif," terang Andy Do dalam acara Cotton USA Networking 2019, di Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Baca Juga: Franka Soeria Blak - blakan Soal Industri Modest Fesyen Indonesia

Andy menerangkan bahwa acara ini mempertemukan beberapa pihak mulai dari pemerintah, asosiasi tekstil Indonesia, perancang busana, hingga perusahaan tekstil, baik dengan skala besar maupun yang masih berskala indie.

Dengan adanya pertemuan yang secara rutin diinisiasi oleh Cotton USA ini, Andy meyakini bahwa akan menjadi salah satu kolaborasi yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri tekstil dan fesyen di Indonesia.

“Dengan semakin banyaknya elemen yang terlibat dalam Cotton USA Networking 2019, akan semakin banyak masukan positif yang akan berkontribusi bagi keberlangsungan industri ini. Selain itu, kolaborasi ini juga kami yakini akan memberikan dampak yang nyata bagi para pelaku industri, serta perekonomian di Indonesia," jelas Andy.

Selain itu, Andy juga menyampaikan bahwa pada Cotton USA Networking 2019 ini, terdapat sembilan perusahaan garmen asal Indonesia dan satu perusahaan garmen asal Jepang yang memberikan bahan katun asal AS kepada 15 Desainer asal Indonesia untuk membuat kreasi busana yang ditampilkan dalam gelaran Cotton USA Networking 2019.

“Beberapa perusahaan yang memberikan kain dengan bahan kapas AS di antaranya adalah Apacinti, Kusumahadi, Tyfountex, Visionland, Dan Liris, Grandtex, Lucky Print Abadi, Argo Pantes, Ocean Asia Industry," jelasnya.

Baca Juga: Poppy Dharsono: Budaya Indonesia Harus Jadi DNA Fesyen Indonesia

Bahan tersebut akan dikreasikan oleh beberapa desainer lokal asal Indonesia, di antaranya adalah AKSU, Den Inc, Reves Studio, Rani Hatta, IKYK, KAMI, ETU, JII, Batik Chic, Grand Denim, Eri, Jenahara, Ats The Label, Alexalexa, serta Salt n Pepper.

Agenda ini, kata dia, juga merupakan salah satu bukti bahwa Cotton USA selalu berkomitmen untuk mendampingi para pelaku industri dalam memahami penggunaan teknologi terbaru, untuk membawakan peluang baru dan manfaat untuk industri tekstil Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI