Sering Frustasi, Perempuan Ini Beberkan Susahnya Jadi Youtuber

Senin, 29 April 2019 | 05:05 WIB
Sering Frustasi, Perempuan Ini Beberkan Susahnya Jadi Youtuber
Sarah Harris. (Instagram/@iamsarahharris)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sering Frustasi, Perempuan Ini Beberkan Susahnya Jadi Youtuber

Menjadi seorang influencer atau Youtuber kini menjadi hobi sekaligu pekerjaan yang didambakan para milenial.

Bermodalkan kamera, beraksi di media sosial, terkenal, tak terikat jam kerja, punya banyak fans dan subscriber, serta kucuran dolar yang bisa diraup dari banyaknya penonton menjadikan youuber semakin diminati.

Sudah terdengar menyenangkan? Ternyata nggak juga lho guys.

Baca Juga: Youtuber Mukbang di Tempat Pembuangan Sampah, Awas Ikut Mual !

Seorang youtuber bernama Sarah Harris curhat pilu di Youtube dan membongkar semua kisahnya.

Sarah Harris sebelumnya terkenal sebagai model namun kariernya di dunia modeling hancur karena payudaranya bermasalah. Nggak ingin masa depannya suram, dia kemudian banting setir jadi influencer.

Rupanya keputusan jadi influencer itu nggak mudah. Dia harus berhadapan dengan berbagai situasi sulit termasuk meladeni haters. Sarah mengaku jika hidupnya jadi lebih berat karena membaca komentar buruk.

''Selalu ada pro dan kontra untuk setiap pekerjaan, aku tidak mengeluh, aku sangat berterima kasih untuk kehidupan menakjubkan yang aku miliki. Aku tidak ingin menukarnya dengan apapun. Aku hanya ingin mengungkap beberapa hal tidak menyenangkan mengenai jadi influencer,'' ujarnya.

Dalam channel Youtube miliknya, Sarah mengungkap sisi gelap selebgram atau influencer. Dia juga kesal karena orang menganggapnya dibayar tanpa melakukan apa pun.

Baca Juga: Youtuber Terpopuler di Dunia: T-Series Jungkalkan PewDiePie

''Orang menganggap kami hanya duduk dengan handphone tidak melakukan apa-apa. Ada banyak waktu dan usaha untuk editing, mencari manajemen, membalas email, komentar, dan DM,'' lanjutnya.

Dia juga menjelaskan sulitnya mengatur blog di website, aplikasi, hal-hal yang tidak dipikirkan orang.

''Foto adalah bagian kecil dari pekerjaan,'' ungkapnya.

Selain itu, Sarah juga kerap diremehkan karena berasal dari kota kecil. Tapi di saat yang bersamaan, teman-teman di daerah asalnya memperlakukannya berbeda.

Ia mengaku jika sebagian orang tidak mengacuhkannya dan sebagian memanfaatkannya untuk mendapatkan barang gratis.

Hal lain yang membuatnya sedih adalah anggapan jika kehidupan influencer selalu sempurna.

''Jika kamu melewati kesulitan atau keluargamu sakit atau kamu hanya sedang punya waktu yang tidak menyenangkan, hal-hal seperti itu bisa membuatmu down. Sangat sulit berpura-pura 100% oke,'' ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI