"Dulu kami sekumpulan anak muda yang bergelut di bidang negatif seperti gangster, suka mabok, tawuran, wajar kalau di pandang miring sebelah mata oleh warga," kata Kang Nay.
Semua berubah ketika seorang fasilitator bernama Lutfhi Kurnia atau Kang Uut datang. Beliau datang membawa pesan kebajikan sekaligus melakukan pelatihan kemandirian. "Beliau ngumpulin anak-anak muda di sini. Dibina dan diarahkan," tambahnya.
Setahun dibina dan diarahkan, Kompak mulai melakukan aksi nyata di masyarakat. Saat itu mereka melakukan aksi bersih-bersih di Taman Sempur Kota Bogor
Aksi bersih-bersih berlajut menjadi acara besar bulanan. Bahkan setiap bulan, Kompak bersama beberapa komunitas lain dan warga sekitar, akan bersama-sama membersihkan sungai Ciliwung sekitar bendungan dari sampah.
Baca Juga: Komunitas Pelangi Wastra Ingin Kain Indonesia Dicintai Milenial
Kompak juga hadir ketika masyarakat Indonesia berkumpul besar-besaran di Monas. Mereka datang membawa misi membersihkan lokasi paska kegiatan massa di sana.
Selain bersih-bersih, Kompak juga memiliki kegiatan lain di bidang kerelawanan, kreatif, seni budaya, dan pendidikan.
Bahkan saat bencana besar melanda Indonesia, seperti gempa Lombok serta gempa dan tsunami di Palu, ada perwakilan Kompak yang dikirim membantu relawan di sana.
Kini mereka juga dipercaya oleh warga untuk mengelola acara seperti 17-an dan acara keagamaan. Kompak juga kerap kedatangan anak-anak sekolah untuk belajar berbagai hal.
Anggota Kompak tak lebih dari 30 orang. Tapi mereka bertekad untuk tetap kompak dan terus menyebarkan pesan baik ke masyarakat.
Baca Juga: Datangi Komunitas Waria, KPU Ajak Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2019
Komunitas Peduli Katulampa atau Kompak dapat dihubungi melalui akun Instagram resmi mereka di @kompakofficial.