Ajun Perwira Menikah, Ketahui Resiko Pernikahan Beda Usia

Rabu, 24 April 2019 | 13:34 WIB
Ajun Perwira Menikah, Ketahui Resiko Pernikahan Beda Usia
Artis Ajun Perwira berpose saat berkunjung di kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Rabu (6/2). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernikahan beda usia yang terpaut jauh seperti Ajun Perwira dan Jennifer Jill Supit memang mempunyai banyak resiko. Setidaknya, mereka sangat mungkin menghadapi munculnya perbedaan persepsi dan menuai berbagai komentar negatif.

Rentang usia 17 tahun antara Ajun Perwira dan istrinya tentu bukan hal bisa. Cara pandang yang cukup berbeda seringkali menjadi alasan utama sebuah konflik.

Belum lagi faktor-faktor lain yang berasal dari luar seperti komentar negatif yang bisa jadi mesti mereka hadapi. Setelah Ajun Perwira menikah, dia dan Jennifer harus memiliki pertahanan kuat dalam menjalani rumah tangga.

Beberapa waktu lalu, psikolog dari Klinik Pelangi, Irene Raflesia, M. Psi. mengatakan bahwa perempuan memang umumnya relatif lebih cepat matang ketimbang laki-laki. Hal ini akan memengaruhi hubungan dalam jenjang serius seperti pernikahan.

Baca Juga: Berbalut Busana Adat Bali, Intip Potret Memikat Istri Ajun Perwira

Ajun dan Jennifer. (Instagram/@jennifer_ipel)
Ajun dan Jennifer. (Instagram/@jennifer_ipel)

''Pada pernikahan dengan selisih 10 tahun ke atas misalnya, baik laki-laki maupun perempuan bisa saja memiliki tugas perkembangan yang berbeda,'' ungkap psikolog lulusan UI ini.

Irene mencontohkan bagaimana karier di mata wanita matang dan laki-laki usia produktif.

''Laki-laki mungkin masih sibuk mengejar karir sementara pasangannya sudah mapan dan mencapai puncak kariernya,'' ujar dia.

Selain itu, sisi biologis pasangan juga mesti diperhatikan. Berkaitan dengan masa menopuase, semakin dewasa usia wanita, hasrat seksualnya akan semakin menurun. Hal ini berbanding terbalik dengan pria yang tidak mengalami masa menopause.

Irene menambahkan, demi menghindari resiko-resiko konflik seperti itu, perspektif dari masing-masing pasangan harus lebih ditekankan. Apabila cara pandang atau visi misi pasangan ini sudah sama, tentu resiko konflik bisa ditekan.

Baca Juga: Unik, Begini Cara Ajun Perwira Ajak Nikah Janda 3 Anak

''Hal terpenting adalah kita menyadari bahwa pasangan bukanlah sosok pengganti orang tua melainkan pendamping hidup kita,'' kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI