Berbekal keterampilan merias wajah, Ibu Bonita mulai menyisihkan penghasilannya untuk terus meningkatkan keterampilan. “Pertama kenal Arisan Mapan saya tertarik dengan Program SiTaTa (Sisih, Tabung, dan Tambah) karena sangat berguna untuk bantu mengatur penghasilan saya yang tidak pasti per bulannya, dan terbukti dengan menerapkan ilmu SiTaTa, awalnya saya bisa membeli beauty case untuk mendukung kerjaan saya,” cerita ibu satu anak asal Bandung ini.
Bonita melanjutkan, “Karena saya anggap cukup mudah dan menguntungkan, saya terus nabung, dan siapa sangka pelan-pelan saya bisa belikan anak handphone juga lewat Arisan Mapan, nabung sekarang bukan jadi hal yang susah buat saya dan keluarga, walaupun dengan jumlah yang nggak banyak.”
“Karena sedikit demi sedikit kebutuhan bisa terpenuhi, saya bisa fokus untuk hal lain. Saya ingin jadi instruktur tata rias dan ingin buka kursus rias sendiri. Saya ingin ajak dan buktiin ke orang-orang juga kalau perempuan bisa melakukan apa saja asal mau ambil peluang di depan mata seperti halnya kami komunitas Penata Rias. Jangan takut dan malu untuk melakukan hal yang positif untuk diri sendiri dan lingkungan,” kata Bonita.
Cerita-cerita di atas meyakinkan kita bahwa semua perempuan memiliki kemampuan yang sama dan bisa melakukan banyak hal asal mau belajar, berjuang, dan tekun menjalankannya. Itulah sederet kisah inspiratif Kartini masa kini yang patut diteladani.
Baca Juga: Hari Kartini, Legislator Tekankan Peran Perempuan di Era Dunia Digital