Suara.com - Memulai perjalanan menjadi seorang desainer busana muslim pada 2009 lalu, awalnya Ria Miranda menjadikan para perempuan muda sebagai target pasarnya pertama kali. Dia mengatakan, agar mereka yang belum berhijab, bisa memiliki niatan untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang muslimah untuk menutup aurat.
Namun, seiring berjalannya waktu, langkah desainer lulusan sekolah desain ESMOD ini berubah. Ria Miranda mengatakan, target pasarnya yang pertama ini, yaitu para perempuan muda, mereka akhirnya menikah dan memiliki anak. Mereka pada akhirnya mencari busana yang nyaman untuk aktivitas sehari-hari.
"Sebenarnya ini perjalanan Ria Miranda as a person juga gitu, awalnya aku menargetkan untuk anak muda yang belum berhijab jadi berhijab. Sekarang posisinya si hijaber itu sudah jadi ibu muda, punya anak, riweuh sama anaknya yang masih kecil, bajunya suka lecek," ungkap Ria Miranda saat ditemui dalam acara #RiaMiranda1Dekade di Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Hal inilah yang pada akhirnya membuat Ria Miranda mulai me-rebranding labelnya menjadi lebih dewasa dan matang, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasarnya yang kebanyakan ibu muda.
Baca Juga: Ini Tips Memilih Busana Muslim yang Nyaman dari Desainer Hurrem by Fia
Beberapa di antaranya dengan membuat koleksi yang menggunakan material atau bahan yang tidak mudah kusut, sehingga perawatannya tidak terlalu sulit. Selain itu, perempuan berdarag Minang ini juga mulai memperbanyak busana berpotongan loose untuk membuat tubuh para pemakai rancangannya terlihat langsing.
"Aku buat gimana supaya ibu-ibu ini tetap terlihat langsing walaupun tubuhnya sudah tidak ideal seperti waktu muda lagi, karena sudah memiliki anak, melahirkan," ujar Ria Miranda.
Selain itu, meski warna-warna pastel masih menjadi ciri khasnya, kini Ria Miranda juga sedikit mengurangi warna-warna pastel yang terkesan cheerful, yang identik dengan anak muda. Penggunaan warna-warna lembut seperti warna bumi lebih sering tampil dalam koleksinya, seperti cokelat.
Baca Juga: Kunci Sukses Hurrem by Fia Bertahan di Industri Busana Muslim