Sering Pakai Hairdryer? Ini Saran Pakar Agar Rambut Tak Rusak

Senin, 22 April 2019 | 17:26 WIB
Sering Pakai Hairdryer? Ini Saran Pakar Agar Rambut Tak Rusak
Ilustrasi perempuan pakai hair dryer, pengering rambut [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sering Pakai Hairdryer? Ini Saran Pakar Agar Rambut Tak Rusak.

Rambut adalah bagian tubuh yang sangat penting untuk menunjang penampilan, baik untuk lelaki maupun kaum hawa. Itu sebabnya rambut harus senantiasa dijaga tetap sehat. Definisi rambut sehat, seperti dijelaskan dr. Gloria Novelita SpKK, antara lain memiliki ciri berkilau, ujung rambut tidak bercabang, dan tidak mudah rontok.

"Secara medis dapat dijelaskan, mengapa rambut sehat harus berkilau. Batang rambut dapat bersinar ketika terkena sinar matahari, karena permukaannya rata, sehingga ia bisa memantulkan sinar matahari dengan sempurna,” jelas dr Gloria dalam acara Media Talk “Bahaya Alat Hair Styling pada Rambut” di Jakarta, Senin (22/4/2019).

Lebih lanjut dr Gloria mengatakan struktur rambut terdiri dari kutikula, korteks dan medula. Kutikula ini bentuknya seperti sisik yang bertumpuk yang berfungsi melapisi korteks. Korteks adalah bagian penting rambut. Di dalamnya berisi keratin atau protein rambut yang mengatur kekuatan rambut. Di sini juga terkandung serat dan pigmen warna rambut. Kesehatan korteks tergantung dari kondisi kutikula.

Baca Juga: Bikin Kesengsem, 8 Pesona Idol K-Pop dengan Rambut Pink

Ilustrasi perempuan berambut warna pastel. (Pixabay)
Ilustrasi perempuan berambut warna pastel. (Pixabay)

"Batang rambut dilindungi oleh kutikula. Kutikula tidak boleh terbuka, karena membuat korteks jadi terpapar dan mudah rusak. Salah satu penyebab kerusakan batang rambut adalah perawatan rambut atau hair styling, misalnya penggunaan catokan, hair dryer, alat curling dan sebagainya," ujar dr Gloria.

Panas yang dihasilkan alat penata rambut seperti catok atau hair dryer, disebut akan meningkatkan suhu air yang ada di akar rambut. Panas yang tiba-tiba akan membuat air di akar rambut menjadi uap dan terbentuk gelembung-gelembung dengan tekanan tinggi di batang rambut. Rambut pun menjadi rapuh dan mudah patah.

"Pada prinsipnya begini, semakin kita melakukan styling pada rambut, entah itu kita warnai, kita styling dengan hair dryer atau catok, berarti rambut alami beban yang bertambah. Oleh karena itu kita harus berikan perawatan ekstra, agar nanti hasil akhirnya rambut tetap baik," imbuh dr Gloria.

Dalam kesempatan yang sama, Yuna Eka Kristina, PR Manager PT Kino Tbk., menambahkan, penelitian yang dilakukan tahun 2017 dan melibatkan 11.000 responden menyatakan bahwa 40 persen kaum hawa terbiasa menggunakan alat pemanas rambut, bahkan ada peningkatan 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tidak heran jika pembelian hair dryer juga meningkat. Hal ini juga dipicu semakin banyak pengguna hijab dan ikut berkontibusi pada pembelian hair dryer. Rata-rata pengguna hair dryer mengeringkan rambut 1-2 kali sehari.

Baca Juga: Tak Suka Bridesmaid Potong Rambut, Pengantin Wanita Ini Marah

“Panas hair dryer bisa mencapai 150 derajat Celcius. Tetapi dengan pengaturan jarak hair dryer dan rambut, rata-rata suhu yang sampai ke rambut 80-100 derajat Celcius. Bayangkan saja jika setiap hari rambut kita terkena panas dari hair dryer. Belum lagi paparan sinar matahari di negara tropis,” imbuh Yuna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI