Proses dekafein kopi, jelas Harzami Ahadi, dilakukan menggunakan alat berupa boiling stainless dan lid untuk menjaga agar bahan baku tetap steril, tekanan api yang konsisten, air mineral sebagai media proses dekafeinasi kopi dan pelarut kimia alami yang digunakan untuk makanan seperti ethyl acetate. Karena itulah, kata dia proses ini disebut naturally decaffeinated.
Lebih lanjut, Harzami Ahadi mengatakan bahwa kopi dekafein buatannya juga diproses dengan mesin rosting kopi yang canggih sehingga menghasilkan kopi sangrai yang matang merata dan berkualitas tinggi.
Selanjutnya, kopi di-grinder dengan mesin yang memiliki kepresisian tinggi. Hal inilah yang menjadikan kopi buatannya sebagai kopi yang berkualitas.
Setelah tahap roasting dan grinding, Harzami Ahadi pun memutuskam untuk menjual kopi dekafein buatannya dengan merk Koode Roastery di pasaran. Sampai saat ini, Koode Roastery menjual produknya melalui online dan berbagai bazar UKM dan UMKM yang dijual dengan kisaran Rp 30.000 - Rp 40.000.
Baca Juga: 5 Potret Mayzura Munaf, Adik Sherina yang Hobi Minum Kopi
Dengan hadirnya Koode Roastery di pasaran, Harzami Ahadi berharap agar produknya dapat menjadi solusi di masyarakat khususnya penikmat kopi yang memiliki masalah pada lambung (toleransi rendah terhadap zat kafein).
"Selain itu harapannya Koode Roastery dapat terus survive dalam menyajikan produk kopi berkualitas dan bermanfaat bagi penikmat kopi rendah kafein dan para mitra kami para petani kopi di Pagaralam dan Semendo, Sumatera Selatan," tutupnya.
Wow, sungguh membanggakan sekaligus bermanfaat bagi kesehatan ya inovasi yang dibuat oleh Harzami Ahadi yang mampu menghadirkan kopi rendah kafein ini.