Kombinasi Wayang dan Teater dalam Pertunjukan Si Kancil Tobat

Minggu, 14 April 2019 | 07:37 WIB
Kombinasi Wayang dan Teater dalam Pertunjukan Si Kancil Tobat
Penampilan kombinasikan wayang dan teater dalam pertunjukan Si Kancil Tobat. (Dok Teater Ruang Hening)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kombinasi Wayang dan Teater dalam Pertunjukan Si Kancil Tobat.

Kelompok seni asal Semarang, Teater Ruang Hening, menghadirkan pertunjukan wayang dongeng lakon bertajuk Si Kancil Tobat dalam gelaran Panggung Ruang Kreatif persembahan Bakti Budaya Djarum di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Sabtu, (13/4/2019).

"Kisah dongeng Si Kancil sudah terkenal dari generasi ke generasi masyarakat Indonesia. Sebagai kelompok yang bergerak di dunia seni teater, kami ingin menyajikan dongeng Si Kancil dengan beberapa adegan teatrikal, serta mengkolaborasikan antara garap teater dengan garap wayang," kata sutradara dari Teater Ruang Hening, Sutrisno.

Teater berjudul Si Kancil Tobat sendiri bercerita tentang bagaimana perilaku saling hasut dan adu domba dapat merusak keharmonisan dan persatuan bangsa.

Baca Juga: Pendukung Bawa Wayang Jokowi di Depan Lokasi Debat Pilpres Kelima

Seperti halnya yang dilakukan si Kancil kepada teman-temannya, di mana ia diceritakan telah menciptakan suasana kacau balau dalam hutan.

Dalam pertunjukan berdurasi kurang lebih satu setengah jam ini, para seniman mengkolaborasikan antara teater dan rel pakem Wayang Purwa yang meliputi: Jejeran, Kedhatonan, Paseban, Bedholan, dan Jejer Sabrang.

Dialog yang dilakukan dalam pertunjukan ini juga menggabungkan antara video mapping, sebuah teknik yang menggunakan pencahayaan dan proyeksi sehingga dapat menciptakan ilusi optik pada objek serta video art.

Kelompok teater Ruang Hening berdiri pada tanggal 17 September 2015, di Muncul, Banyubiru, Kab. Semarang, Jawa Tengah.

Kelompok ini didirikan dari buah pemikiran Prawoto Susilo (Owod), Aziz, Ari, dan Arsa. ‘Ruang’ sendiri merepresentasikan sebagai tempat tak terbatas, sementara Hening adalah kesunyian. Menggambarkan rumah yang uncul yang jauh dari peradaban sehingga mereka bisa bereksplorasi sepuasnya. Menyampaikan aspirasi dan ispirasi, berteriak-teriak ketika latihan teater, bermusik dan lain-lain untuk memecahkan kesunyian.

Baca Juga: Singapore Open: Jadi Wakil Semata Wayang, Yulfira / Jauza Enggan Terbebani

Kelompok ini pun berhasil menampilkan kombinasikan wayang dan teater dalam pertunjukan Si Kancil Tobat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI