Busui, Ini Cara Merawat Payudara Agar Produksi ASI Banyak

Jum'at, 12 April 2019 | 13:08 WIB
Busui, Ini Cara Merawat Payudara Agar Produksi ASI Banyak
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk memastikan produksi ASI banyak, tanpa terganggu oleh infeksi payudara akibat sanitasi yang buruk, busui perlu tahu cara merawat payudara. Pasalnya, infeksi pada payudara tak hanya bisa membuat bayi Anda tertular kuman penyakit, tapi juga memengaruhi produksi ASI.

Nah, ini dia cara merawat payudara seperti dilansir dari The Health Site.

1. Jaga payudara Anda tetap bersih
“Meskipun Anda tidak perlu membersihkannya setiap kali hendak menyusui, disarankan untuk membersihkan payudara beberapa kali sepanjang hari. Ini akan membantu Anda membersihkan sisa susu dan keringat berlebih saat sesi menyusui," kata Effath Yasmin, Konsultan Laktasi Bersertifikat Internasional.

Kadang-kadang, kebocoran ASI terjadi. Untuk membersihkannya, gunakan tisu basah yang mengandung pelembap.

Baca Juga: Perempuan ini Hampir Mati Setelah Pasang Implan Payudara

2. Pilih bra yang tepat
Pasca melahirkan, Anda akan mengalami banyak sekali perubahan pada payudara, mulai dari payudara sakit, tersumbat saluran susunya, dan mungkin mengalami kebocoran ASI juga.

"Payudara yang bocor bisa menodai pakaian dan bra Anda, lalu mengeluarkan bau tak sedap. Jika terlalu lama dibiarkan dalam waktu lama, juga dapat menyebabkan infeksi dan lecet pada puting. Karena itu, penting untuk berganti pakaian sesering mungkin untuk menghindari keduanya," kata dia.

Pilih bra yang pas, tapi tidak ketat. Mengenakan bra sintetis atau sangat ketat dapat mencekik payudara sehingga menjadi penghalang untuk udara masuk dan meningkatkan produksi keringat juga pertumbuhan bakteri.

3. Ganti breast pad sesering mungkin
Untuk menghindari kebocoran ASI di depan umum, breast pad sangat membantu. Breast pad berguna saat Anda bepergian dan mampu menyerap kebocoran ASI.

Jika Anda memilih menggunakan breast pad, gantilah saat basah. Jangan gunakan yang berbahan plastik di bagian belakangnya. Jika tidak, lingkungan yang hangat, basah, dan dipenuhi keringat dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur yang menyebabkan iritasi dan infeksi.

Baca Juga: Ini Dia Bra Khusus Bagi Penyintas Kanker Payudara

Ada breast pad sekali pakai yang bisa dipakai berulang kali. Anda dapat memilih breast pad jenis ini untuk lebih praktisnya.

4. Hindari pewangi
Membersihkan payudara dengan sabun saat mandi sebenarnya sudah cukup. Tapi, tak perlu berlebihan, ya. Apalagi sampai harusmenambahkan pelembap yang wangi. Produk-produk ini dapat membuat kulit payudara jadi kering.

Dalam keadaan seperti itu, akan sulit untuk menyusui bayi Anda. Jadi, selalu gunakan produk yang lembut dan minim pewangi. Saat memilih tisu basah pun, ingatlah untuk memilih yang non alkohol, ya.

5. Bilas pompa ASI setelah digunakan
Meskipun selalu disarankan untuk menyusui bayi Anda secara langsung, pompa ASI mungkin sesekali diperlukan untuk menampung kelebihan ASI saat Anda tak berada di dekat bayi.

Namun, sebelum menggunakannya, Anda harus mencuci tangan dengan benar. Selain itu, pastikan juga Anda menjaga kebersihan pompa ASI. Hindari kontaminasi silang saat membersihkan pompa. Selain itu, jangan gunakan spons yang Anda gunakan untuk mencuci piring saat mencuci pompa ASI. Akan lebih baik untuk memiliki satu set peralatan pembersih terpisah untuk tujuan ini.

"Disarankan untuk mensterilkan botol, tabung, dan pompa ASI secara menyeluruh setidaknya sekali sehari. Dan kemudian, taruh di kulkas. Keluarkan hanya pada saat menyusui. Juga, jika sterilisasi total tidak memungkinkan, cucilah dengan air panas," kata Yasmin.

6. Atasi payudara yang bengkak
Pembengkakan payudara adalah masalah umum yang banyak dikeluhkan ibu baru. Ini adalah kondisi menyakitkan yang terjadi ketika payudara Anda menghasilkan lebih banyak susu daripada yang diminum bayi Anda.

Produksi ASI yang berlebih dapat menyebabkan pembengkakan juga. Gunakan kompres dingin untuk mengobati peradangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI