Indonesia Jadi Juara Sebagai Destinasi Ramah Muslim

Rabu, 10 April 2019 | 12:33 WIB
Indonesia Jadi Juara Sebagai Destinasi Ramah Muslim
Ilustrasi wisatawan muslim. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia Jadi Juara Sebagai Destinasi Ramah Muslim.

Indonesia berhasil menduduki peringkat teratas Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 bersama dengan Malaysia, sebagai destinasi ramah Muslim dengan skor 78.

Laporan ini mencakup 130 destinasi secara global, baik negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun negara-negara non-Organisasi Kerja Sama Islam (non-OKI).

Hal ini tak lepas dari serangkaian upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dalam berinvestasi di industri pariwisata dan perjalanan, serta pengembangan infrastruktur-infrastruktur ramah wisatawan Muslim.

Baca Juga: Wartawan harus Ambil Peran bagi Kemajuan Pariwisata Danau Toba

"Selamat kepada Indonesia, ini adalah capaian kita bersama," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Masjid Agung Semarang. (kemenag.go.id)
Masjid Agung Semarang, salah satu destinasi yang menarik dikunjungi, terutama bagi wisatawan muslim. (kemenag.go.id)

Arief menjelaskan progres pembangunan sektor wisata halal di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Posisi Indonesia pada GMTI terus naik.

Di tahun 2015, Indonesia menduduki urutan keenam dalam GMTI. Setahun kemudian, Indonesia berada di urutan keempat. Posisi ketiga ditempati Indonesia pada 2017. Sedangkan pada 2018, Indonesia berada di urutan kedua di bawah Malaysia.

Menurut dia, pemerintah telah membuat dan mengimplementasikan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) sesuai dengan standar GMTI yaitu Access, Communication, Environment, dan Services (ACES).

Penyerapan wisatawan nusantara (wisnus) dalam wisata halal di Indonesia mencapai 100 persen, sementara wisatawan mancanegara (wisman) baru di angka 20 persen. Angka ini, kata Arief, sebenarnya masih kecil dibandingkan Singapura yang masih mempertahankan posisinya sebagai destinasi wisata ramah Muslim teratas di kalangan negara-negara non OKI.

Baca Juga: Tiket Pesawat Naik 166 Persen, Pariwisata Pulau Bangka Anjlok

"Saat Indonesia hanya menyerap 2 juta wisman dari wisata halal, Singapura sudah di atas 3 juta. Indonesia masih punya kendala dalam mengimplementasikan kriteria GMTI dalam mengembangkan wisata halal, akses adalah salah satunya," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI