Suara.com - Kabur dari Filipina, Buronan Ceritakan Caranya Lewat Facebook
Seorang lelaki asal Filipina yang berstatus buronan membuat geger media sosial berkat keberhasilannya kabur dari imigrasi.
Dikutip Guideku dari Nextshark, lelaki bernama Gaza ini merupakan warga Filipina yang tengah diburu polisi karena memiliki 3 surat perintah penangkapan. Namun, Gaza rupanya sudah tak lagi berada di Filipina karena dirinya berhasil kabur dari negarapada September 2018.
Lewat unggahannya di Facebook, Gaza menceritakan bahwa dia kabur ke Hongkong dengan cara membeli 3 tiket pesawat berbeda. Dua dari tiket tersebut adalah tiket dengan tujuan Singapura dan Taipei. Gaza melakukan check in kedua tiket tersebut secara online.
Baca Juga: Buronan Korupsi Nikahkan Anaknya 2 Hari Sebelum Pemilu, Pesta Super Mewah
Untuk tiket tujuan Hongkong, Gaza baru melakukan check-in di bandara saat konter sudah ditutup.
"Saya menunggu sampai semua konter check in ke Hongkong ditutup agar saya tidak dimasukkan ke daftar manifes penumpang," tulisnya.
Selanjutnya, ia membuat permohonan ke konter lain untuk memanggil namanya di boarding gate. Gaza lantas menjelaskan bagaimana caranya dia melalui petugas imigrasi. Sama seperti sebelumnya, Gaza sengaja datang terlambat ke konter imigrasi. Saat itu, maskapai yang dinaikinya sudah meminta penumpang untuk boarding.
Ketika petugas imigrasi mengatakan bahwa Gaza memiliki surat perintah penangkapan dan red flags di namanya, Gaza pun membalas bahwa dia paham dengan situasi itu. Gaza juga menyatakan bahwa dirinya masih tidak dilarang untuk terbang keluar dari negara.
Meski curiga, hal ini cukup membuat petugas imigrasi setuju. Saat itu, Gaza diminta menunggu sementara imigrasi menelepon polisi. Namun, karena namanya sudah dipanggil maskapai, Gaza pun memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri dan naik ke pesawat.
Baca Juga: Peluru Tembus ke Kemaluan, Nasib Buronan Polisi Berakhir di Kamar Warga
"Saya mendapat kesempatan untuk menjadi warga negara di Amerika Latin dengan bantuan bosku di Singapura. Saya memilihnya. Identitas baru, warga negara baru, paspor baru, hidup baru. Terimakasih untuk 25 tahun memori di Filipina," paparnya.