"Preferensi orangtua itu mungkin di alam bawah sadar, tetapi itu tidak masalah," kata Lehmiller dilansir Time.
Ben Domingue, seorang asisten profesor di Stanford Graduate School of Education yang telah mempelajari kesamaan genetik antara pasangan, mengatakan orang-orang dengan genetis hampir serupa cenderung saling menemukan kecocokan satu sama lain.
"Kesamaan cara pikir dan kesukaan yang sama menyebabkan orang berada di lingkungan yang sama dan hanya berhubungan dengan hal-hal lain yang menyebabkannya berada di lingkungan yang sama pula. Begitu Anda berada di lingkungan itu, di situ Anda menemukan pasangan," tambahnya.
Jadi bukan hal yang mengejutkan jika banyak pasangan yang terlihat mirip secara fisik dan penampilan. Karena mitos pertanda jodoh dipecahkan oleh studi. Karena faktanya hal tersebut muncul karena ketertarikan terhadap satu sama lain yang memiliki banyak kesamaan.
Baca Juga: Beda Bahasa, Google Translate Menyatukan Pasangan Kekasih Ini