Infografis
Suara.com - Bolehkah Sheet Mask Dipakai Setiap Hari?
Hadirnya sheet mask di industri kecantikan membuat orang senang melakukan maskeran. Selain praktis, berbagai produsen kosmetik juga berlomba-lomba menciptakan produk yang mengedepankan kualitas. Apalagi setelah produk kecantikan Korea menjadi tren, masker lembaran ini langsung menjadi idaman mereka yang ingin tetap menjaga kecantikan wajah tanpa repot.
Sheet mask atau beberapa orang mengenalnya dengan sebutan masker tisu adalah produk masker wajah yang berbentuk lembaran. Masker ini terbuat dari serat alami, seperti kertas, katun, selulosa, ataupun pulp kelapa.
Agar bisa digunakan sebagai produk kecantikan, masker yang satu ini akan melalui proses kimiawi untuk menambahkan nutrisi yang berguna bagi kulit serta air.
Baca Juga: Ini Jam Tidur yang Tepat Menurut Ahli Agar Kulit Wajah Menjadi Cantik
Bentuknya yang seperti tisu, membuat masker ini hanya dapat digunakan satu kali saja. Namun, Anda tak perlu repot membilas wajah karena serum yang tersisa di wajah dapat dibiarkan meresap agar wajah mendapat manfaat yang optimal.
Penggunaan sheet mask paling dianjurkan pada saat malam hari menjelang tidur. Sebab, serum yang tersisa di wajah dapat menimbulkan kesan mengkilap dan lengket sehingga tentu akan mengganggu penampilan Anda jika dipakai pada pagi hari.
Lalu, apakah sheet mask bisa dipakai setiap hari?
Tim ahli Hello Sehat, dr. Dikky Prawiratama, M.Sc, Sp.KK., menjelaskan, memang tidak ada aturan yang menyebutkan batas minimum atau maksimal penggunaan masker tisu ini. Sebab, berbagai kandungan nutrisi yang terdapat dalam sheet mask dirancang untuk dapat digunakan sebagai perawatan wajah harian.
“Namun, ada baiknya jika penggunaan sheet mask dibatasi menjadi satu hingga dua kali saja dalam seminggu,” saran dokter Dikky Prawiratama melalui info media yang diterima Suara.com, Senin (8/4/2019).
Baca Juga: Pamer Kulit Wajah Rusak, Kim Kardashian Mengidap Psoriasis
Hal ini disebabkan, lanjutnya, karena kandungan dalam sheet mask yang sangat beragam dan terkadang bisa menghambat penguapan air di permukaan kulit (oklusif). Akibatnya, kulit malah jadi susah bernapas.
