Koode Roastery sendiri, lanjut dia, terdiri dari dua jenis kopi, yakni arabica dan robusta yang bahan baku kopinya didapat langsung dari petani yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Pagar Alam dan Semendo.
"Kami banyak mengenal pemilik atau pengola kebun kopi di beberapa daerah dan bekerjasama untuk menjaga kualitas serta ketersedian stok raw coffee atau bahan baku kopi yang masih mentah, sehingga dengan bisnis ini ada simbiosis mutualisme yang juga saling mengguntungkan," kata Harzami.
Sampai saat ini, Koode Roastery menjual produknya melalui online dan berbagai bazar UKM dan UMKM yang dijual dengan kisaran Rp30ribu - 40ribu.
Produk kopi Koode Roastery merupakan salah satu hasil penelitian kuliah Harzami yang diwujudkan menjadi sebuah bisnis berprofit oleh lembaga Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis (PI2B) ITI, sebuah lembaga untuk melahirkan wirausahawan baru berbasis teknologi maju yang dimiliki ITI.
Sampai saat ini, PI2B sudah melahirkan enam perusahaan berbentuk PT dan satu perusahaan berbentuk CV yang sudah mendapatkan pendanaan dari pihak ketiga.
Baca Juga: Sakit GERD, Sherina Munaf Kini Tak Lagi Minum Kopi