Suara.com - Fenomena Pamer Tas Branded di Medsos, Aming : Publik Figur Kian Tak Peka
Ajang pamer tas branded di media sosial antar publik figure kini semakin kompetitif. Para pesohor Tanah Air, mulai dari selebriti, sosialita, selebgram, hingga vlogger, bersaing memamerkan hasil kerja keras mereka.
Media sosial seolah menjadi lapak untuk ajang pamer kekayaan, kemewahan, dan yang paling banyak mengoleksi barang branded. Salah satu yang paling sering dipamerkan adalah item-item fesyen, seperti tas branded yang harganya ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Mengamati konten media sosial yang didominasi muatan ajang pamer barang branded, komedian, Aming tampaknya risih. Lewat cara yang unik, belum lama Aming mencoba mengkritisi fenomena ini dengan membuat video sindiran.
Baca Juga: Tas Branded Perawatannya Murah Kok, Simak Tipsnya
Aming dan artis-artis senior membuat video yang cukup ‘menampar’. Dalam video tersebut Aming bersama Iis Dahlia, Melly Goeslaw, dan beberapa orang lainnya menyindir mereka yang sangat memaksakan diri ingin punya tas branded dengan melakukan cara-cara yang tidak wajar.
Tak sampai di situ, dalam postingan terkini di akun Instagram-nya, Aming menulis tentang dampak buruk yang terjadi akibat perilaku pamer barang mewah yang dilakukan publik figure. Menurut Aming mereka yang suka pamer tidak peka terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia, yang menjadi pengikut di media sosial.
“Sebagai publik figur kita boleh memamerkan hasil kerja keras kita sesekali. Untuk memotivasi bahwasanya From Zero To Hero itu vibrasi positif yang harus ditularkan. Jadi pengikut kita termotivasi untuk mencapai tujuan di jalannya yang positif,” tulis Aming.
“Tapi kalau sering kali kita memamerkan apa yang kita punya secara terus menerus, bahaya! Itu namanya tidak sensitive. Tidak peka. Mencitrakan itu secara konstan. Tragis. Jak sosial antara kita masih jompang banget,” kritiknya.
“Followers yang mampu langsung beli, kalau yang nggak? Ya itu, jatohnya maksain (ingin punya) dengan cara instan! Jadi penipu, jadi jahat, jadi khilaf, dengan kata lain kriminal. Hanya untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Ingat, tidak semua followers berpendidikan (tak terdidik, tanpa bermasuk classis ya). Jadi, jangan salahkan orang-orang ya, kalau mereka jadi pribadi yang iri terus criminal gara-gara feed Instagram kita,” sambungnya.
Baca Juga: Inspirasi Dionesia, Mendulang Keuntungan dari Bisnis Tas Branded Bekas
“Jadi mulai sekarang gue harap makin banyak publik figure kita (termasuk saya) menggunakan media sosial mereka dengan bijak. Untuk hal-hal yang inspiratif dan berguna. Menjadi manusia yang lebih baik dan Indonesia yang lebih baik. Namaste,” harap Aming.
“Oh oya, bedain ya antara nynyir satir sama wacana aku yang belaga cerdas,” tambahnya
Terakhir Aming menambahkan catatan penting, “Sebagai orang yang berpengaruh kita harus menemukan cara yang layak untuk disukai. Jadi hati-hati ya, ini adalah Indonesia,” tandas Aming.