Suara.com - Terus Memikat Pencinta Kopi, Ini Rahasia Kopi Sagaleh Jaga Citarasa.
Sagaleh merupakan salah satu kedai kopi kekinian yang tergolong pionir sebelum maraknya kedai kopi seperti sekarang. Siapa sangka Sagaleh yang berarti “segelas” dalam bahasa Minang, merupakan usaha kecil yang diialankan oleh generasi ketiga dari Rumah Makan Sepakat di kawasan Blok M.
Berawal dari menawarkan kopi susu rumahan yang diminati banyak pembeli secara online, berangkat berjualan dari rumah sang orangtua, Sagaleh kini telah memiliki dua kedai untuk memenuhi permintaan para Kawan Sagaleh. Kira-kira apa ya yang jadi rahasia kekuatan Kopi Sagaleh hingga berkembang seperti sekarang?
Salah satu pendiri Sagaleh, Ronny Lantang mengatakan, bahwa meski kini banyak kopi kekinian, dirinya tak takut Sagaleh akan tersaingi. Pasalnya kopi Sagaleh dibuat dengan teknik konvensional sehingga citarasanya khas dan tak dimiliki kopi kekinian lainnya.
Baca Juga: Jual Kopi Vanila, Kaesang Pangarep Malah Curhat Bingung...
"Jadi dari kita buka di rumah dalam gang gitu kita pakai moka pot. Untuk membuat dua gelas kopi butuh waktu 7 menit. Makanya temen kita yang ahli bikin kopi bilang kita 'gila' karena prosesnya lama sedangkan waktu itu order bisa 500 cup sehari," ujar Ronny pada Suara.com, Selasa (2/4/2019).
Ronny mengatakan, teknik menggunakan moka pot inilah yang membuat karakter kopi yang diproduksi Sagaleh cenderung lebih cair dan tidak creamy. Selain itu citarasa kopinya juga menjadi lebih dominan.
"Gulanya juga kita tambahkan rempah-rempah resep keluarga sehingga menjadi lebih khas," imbuhnya.
Untuk penggunaan biji kopinya sendiri, Ronny mengatakan bahwa Sagaleh menggunakan campuran Arabica Robusta dengan perbandingan 70:30. Biji kopinya sendiri berasal dari berbagai daerah termasuk Flores.
Kini, dari usaha kopi bermodal Rp 8 juta rupiah, Ronny dan para founder Sagaleh berhasil membuka cabang baru dengan area yang lebih luas yakni Rumah Sagaleh di bilangan Wijaya Jakarta Selatan. Tak cuma varian kopi susu yang jadi andalan, ada juga menu makanan yang memiliki sentuhan Minangkabau yakni Nasi Goreng Rendang.
Baca Juga: Studi: Hanya Melihat atau Memikirkan Kopi, Tubuh Bisa Kembali Semangat
Sambil menikmati kopi, Sagaleh kata Ronny juga mengajak Kawan Sagaleh untuk bercerita dengan tagar #AkukamudanJakarta. Sebuah ajakan bercerita tentang perasaaan intuitif sebuah perjalanan reflektif, mengenang, merenungkan rasa keterikatan dengan hening dan macetnya Jakarta.