Dilansir dari berbagai sumber, Suku Anak Dalam saat ini terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, mereka yang lahir dan menetap di tengah hutan. Kedua, mereka yang tinggal di Hutan tanaman Industri (HTI). Selanjutnya yang ketiga, mereka yang sudah membaur dengan warga lain dan dekat dengan pemukiman warga.
Lebih lanjut, Uut mengatakan jika Suku Anak Dalam yang dia dampingi termasuk kelompok ketiga. Mereka tinggal di dekat pemukiman dan sudah terbuka dengan warga sehingga cukup mudah melakukan pendekatan.
''Mereka justru senang karena mendapat perhatian dari pemerintah,'' ujar Uut.
Uut juga mengatakan kini Suku Anak Dalam yang menjadi warga Desa Pelakar Jaya sudah difasilitasi rumah dan mendapatkan jatah beras setiap bulannya.
Ketika ditanya sudah seberapa modern kehidupan Suku Anak Dalam yang dia dampingi, Uut malah menjawab sambil terkekeh.
''Mereka sudah bisa smoothing rambut dan punya motor untuk ke kebun,'' ungkapnya.
Ke depannya, Uut yang bisa dikatakan wanita tangguh ini berharap Suku Anak Dalam lebih dipermudah ketika mengakses pelayanan publik.
Uut juga berharap potensi ibu-ibu Suku Anak Dalam bisa lebih digali, misalnya melalui program pelatihan yang berkelanjutan.
Siapa Uut dan apa kontribusinya untuk Suku Anak Dalam Jambi?
Wanita yang kerap disapa Uut ini memiliki nama lahir Sri Utami. Lahir di Jambi 24 tahun lalu dan mengaku hanya menamatkan pendidikan formalnya di tingkat SMP.