Nyaris Hilang, Sofia Sari Dewi Hadirkan Tenun Toraja yang di IFW 2019

Minggu, 31 Maret 2019 | 10:28 WIB
Nyaris Hilang, Sofia Sari Dewi Hadirkan Tenun Toraja yang di IFW 2019
Tenun Toraja dalam gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2019. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nyaris Hilang, Sofia Sari Dewi Hadirkan Tenun Toraja yang di IFW 2019.

Tenun Toraja menjadi satu diantara yang ditampilkan dalam gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2019, pada Sabtu (30/3/2019) di Jakarta Convention Center (JCC).

Di ajang ini, desainer Sofia Sari Dewi berkolaborasi dengan komunitas TorajaMelo x Toraja Utara menyuguhkan motif Pa'Bunga Bunga Toraja yang nyaris punah.

"Sekitar 10 tahun yang lalu, saat TorajaMelo baru didirikan, motif Pa'Bunga Bunga nyaris punah, karena saat itu hanya ada dua pengrajin nenek yang mengerjakan motif tersebut," jelas Founder dan CEO TorajaMelo, Dinny Jusuf dalam jumpa pers setelah show berlangsung.

Lebih lanjut Sofia mengatakan, bahwa motif Pa'Bunga Bunga yang ditampilkan dalam koleksinya ini berasal dari Desa Syadan. Di sana, kata Sofia, motif tenun Toraja dianggap sebagai salah satu harta berharga, yang dimiliki masing-masing keturunan.

Baca Juga: Arsitektur 5 Masjid di 5 Benua Jadi Inspirasi Shafira di IFW 2019

Tenun Toraja ditampilkan dalam gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2019. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Tenun Toraja ditampilkan dalam gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2019. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Sehingga, menjadi tantangan tersendiri baginya dan komunitas TorajaMelo untuk meyakinkan dua pengrajin tersebut, agar bisa mewariskan motif Pa'Bunga Bunga ke pengrajin lain yang lebih muda meski bukan keturunannya, sehingga motif tersebut bisa dilestarikan.

Dalam gelaran busana tersebut, Sofia menghadirkan 9 look, lima untuk perempuan dan empat untuk lelaki, tenun Pa'Bunga Bunga yang di-styling menjadi sarung, dengan atasan berbagai kebaya kutu baru khas Yogyakarta.

Sofia memiliki alasan sendiri mengapa mengangkat sarong bertema 'Urban Reborn' dalam koleksinya. Menurutnya sarung sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia sejak lama.

"Aku menghadirkan sarong karena di kota besar sangat jarang orang memakai sarung. Tapi sengaja bikinnya seperti kain, bukan sarung yang bulat dijahit, supaya orang bisa lebih kreatif mau dipakainya gimana. Aku kombinasikan dengan kebaya kutu baru, karena aku orang Jawa, lahir di kalangan kutu baru," jelas Sofia.

Untuk look yang lebih modern, Sofia meminta pengrajin untuk menggunakan bahan katun, bukan polyester seperti biasanya untuk tenun Pa'Bunga Bunga tersebut.

Baca Juga: Tas Anjat Khas Suku Dayak Hadir di Panggung IFW 2019

Sehingga warna yang ditampilkan lebih lembut, seperti kombinasi antara merah muda, ungu, tosca hingga hitam putih. Adapula warna baru yang eksotik, yaitu Indiho Deep Blue Sea yang terinspirasi dari kecintaannya terhadap kebudayaan di daerah Ngada, NTT.

Nyaris hilang, namun Sofia Sari Dewi hadirkan Tenun Toraja di IFW 2019 dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya Toraja yang memukau ini. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI