Najwa Shihab : Banyak Perempuan Muda Indonesia yang Malu untuk Berhasil

Ade Indra Kusuma | Dinda Rachmawati
Najwa Shihab : Banyak Perempuan Muda Indonesia yang Malu untuk Berhasil
Najwa Shihab ditemui di sela-sela jumpa pers kembalinya program talkshow Mata Najwa, di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (8/1/2018) [suara.com/Ismail].

Perempuan muda di kota besar masih memiliki pola pikir yang membatasi dirinya.

Suara.com - Meski dirasa sudah memilih kesempatan yang sama dalam berbagai hal, namun perempuan Indonesia masih memiliki tantangan besar dalam meraih kesuksesan dan keberhasilam dalam hidupnya. Hal ini disampaikan oleh Jurnalis sekaligus Presenter Televisi, Najwa Shihab.

Dalam sebuah talkshow yang diselenggarakan oleh Amartha Fintech, perempuan yang akrab disapa Nana mengungkap, bahwa meski sudah mengecap pendidikan tinggi, kesempatan yang terbuka luas di berbagai bidang dan memiliki kendali atas dirinya sendiri, perempuan Indonesia masih memiliki pola pikir yang membatasi dirinya. 

"Berbicara tentang perempuan Indonesia tantangannya pasti berbeda. Tapi saya mau bicara dalam konteks para perempuan muda di kota besar. Menurut saya seringkali tanpa tidak sadar, perempuan menganggap rendah dirinya sendiri. Secara sistematis melakukan itu," ungkap mantan Jurnalis Metro TV tersebut, Kamis (28/3/2019).

Ada banyak contoh kasus bahkan penelitian yang menunjukan hal tersebut. Ibu satu anak ini menunjukan, ada sebuah penelitian di mana mahasiswa perempuan dan lelaki ditugaskan untuk menebak skor IPK mereka. 

Baca Juga: Ngemper Sambil Makan Gultik di Blok M, Karakter Asli Jensen Huang CEO NVIDIA Dibongkar Warganet

Mahasiswa perempuan selalu menebak skor IPK yang lebih rendah dibanding apa yang dia dapatkan. Sementara untuk mahasiswa lelaki, kata putri dari ulama Quraish Shihab tersebut, mereka dengan percaya diri menebak skor IPK yang lebih tinggi, dibanding dengan apa yang sudah didapatkan. 

"Selain itu, untuk lulusan fresh graduate perempuan, hanya 7 persen yang berani nego gaji pertama. Sedangkan lulusan laki-laki fresh graduate, 53 persen berani nego gaji pertama," tambah dia.

Jadi, lanjut perempuan yang lahir pada 16 September 1977 ini, ada rasa keengganan, yang seringkali secara sistematis dilakukan dan tidak disadari oleh perempuan-perempuan tersebut.

Sayangnya, hal ini dirasakan sangat wajar, karena harus diakui, kita hidup di dunia yang menganggap bahwa kesuksesan pada lelaki berkorelasi positif, sebaliknya kesuksesan berkorelasi negatif atas perempuan.

"Ya memang kita hidup di dunia yang seperti itu dan akhirnya itu yamg membuat seringkali perempuan merasa tidak bisa atau malu-malu menunjukan bahwa dirinya bisa dan berhasil," ujarnya.

Baca Juga: Dihujat Gegara Bela Fedi Nuril, Ernest Prakasa Sampai Dibandingkan dengan Najwa Shihab

Untuk itu, Najwa memiliki saran agar perempuan Indonesia bisa lebih percaya diri dan berani melakukan perubahan, dengan mulai melatih mengubah pola tentang diri sendiri terlebih dahulu. Dengan demikian akan memicu seseorang untuk mulai berani mengamil risiko.