Menjelajah Citarasa Kuliner Maroko di Marrakech Cuisine

Jum'at, 29 Maret 2019 | 09:47 WIB
Menjelajah Citarasa Kuliner Maroko di Marrakech Cuisine
Restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kawasan Wolter Monginsidi, Jakarta, merupakan salah satu pusat kuliner ibukota. Berbagai restoran dengan citarasa unik bisa Anda dapatkan di sini. Yang terbaru ada restoran Marrakech Cuisine yang mengusung kuliner otentik dari Maroko.

Ya Marrakech Cuisine, meski terbilang baru berdiri sekitar satu bulan, selalu ramai dikunjungi penjelajah rasa. Sang pemilik, Maria Rotinsulu El Mourabiti, mengaku bahwa masakan yang dihadirkannya di restoran ini merupakan resep dari sang mertua.

Maria yang menikah dengan lelaki Maroko ini, mulanya menyajikan menu asal Maroko untuk sang suami tercinta. Namun akhirnya, ia terpikir untuk menghadirkannya di Marrakech karena menurutnya makanan Maroko juga banyak diminati kaum urban, terutama di Jakarta.

Suasana Restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Suasana Restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

"Saya dan suami suka makanan Maroko, akhirnya kami membuat tempat ini, karena kami yakin menikmati menu authentic Maroko itu sarat dengan adventure dan long journey. Menu Maroko selalu punya cerita setiap kita bersantap," kata Maria beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Rayakan Libur Paskah Anda di Aryaduta Lippo Village

Untuk mendalami kuliner Maroko, tak tanggung-tanggung, Maria belajar selama 2 tahun di Maroko. Niat ini dilakukan untuk sang suami, yang sangat kesulitan mendapatkan masakan otentik Maroko di Indonesia.

Belajar dari resep-resep rahasia keluarga sang suami, Maria mendapat bimbingan langsung dari ibu mertuanya yang pandai memasak. Tak dinyana, Maria mampu menyerap resep masak ala Maroko dengan cepat. Kepandaiannya memasak hidangan Maroko inilah yang membuatnya berani membuka bisnis kuliner restoran Maroko.

Maria menjelaskan bahwa bahan-bahan yang digunakan di restorannya adalah asli didatangkan dari Maroko, agar memberikan sensasi asli dari negeri asalnya. Meski identik dengan masakan Timur Tengah, Maria mengatakan kuliner Maroko berbeda dengan masakan Arab atau Turki.

Menu di restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Menu di restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

"Maroko memiliki kuliner dengan rasa yang istimewa, karena tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan Arab atau Turki,” ujarnya.

Jadi jangan harap ada nasi kebuli atau nasi briyani di sini, karena menurut Maria, di Maroko, roti atau kentang merupakan pendamping menu utama berbagai lauk pauk. Hal ini tak lepas dari pengaruh masakan Perancis yang sempat menjajah Maroko.

Baca Juga: Ini Restoran Tempat Gisella Anastasia Kejar Wijaya Saputra sampai ke Yogya

"Semua Masakan Maroko ini disajikan dengan roti khas Maroko, yaitu Khoubez, yang terbuat dari tepung Semolina. Kemudian ada juga Cabe Jalaperio yang biasanya ditambahkan untuk para pencinta pedas. Pada main course atau menu utama, tidak hanya nasi, tetapi di sini juga tersedia roti khas ala Prancis bercita rasa rempah Maroko," tambah dia.

Menu di restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Menu di restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

Beberapa menu otentik yang harus Anda coba saat bertandang ke Marrakech Cuisine antara lain Zaalouk atau terong yang dimasak dengan tomat. Biasanya menu ini dimakan sebagai makanan pembuka atau appetizer. Kemudian ada pula menu Lamb Shank with Prune yang memiliki sensasi rasa yang beda dengan Lamb Shank lain karena kenikmatan saus yang dihasilkan saat masak dipadu dengan prunes yang manis.

Menu selanjutnya yang harus Anda jajal adalah Couscous, yang menjadi makanan wajib di hari Jumat di Maroko. Menu ini disajikan dengan ayam dan sayuran dengan bumbu rempah ala Maroko.

Menu di restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Menu di restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

Tak cuma itu, Anda juga bisa menjajal Rfissa yang merupakan hidangan populer di Maroko dan biasa disajikan di berbagai perayaan tradisional. Maria mengatakan, di negeri asalnya, Rfissa merupakan masakan yang disajikan untuk perempuan setelah melahirkan. Biasanya disajikan dengan ayam, lentil, dan biji fenugreek dan bahan-bahan lainnya.

Nah, menurut Maria, bahan masakan yang identik dengan kuliner Maroko adalah pemakaian bahan rempah saffron dan minyak zaitun. Sementara penyajiannya juga tidak menggunakan piring, melainkan tagine atau mangkuk yang terbuat dari tanah liat.

Suasana restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Suasana restoran Marrakech Cuisine. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

"Untuk minumannya sendiri, Marrakech Cuisine juga menyediakan teh dan kopi Maroko. Seperti di Indonesia, Maroko juga memiliki kopi susu atau disebut Nous Nous. Untuk tehnya ada Moroccan tea yang bercita rasa mint," tambah dia.

Untuk menikmati masakan otentik Maroko di Marrakech ini, Anda harus merogoh kocek sekitar Rp 400 ribu untuk dua orang. Harga yang masih terjangkau untuk menikmati beragam menu otentik asal Maroko.

Marrakech sendiri bisa Anda kunjungi setiap harinya mulai pukul 11 siang hingga pukul 11 malam di hari kerja, dan tutup hingga pukul 12 malam di akhir pekan. Selamat menjelajah rasa otentik Maroko!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI