Suara.com - Wah, Alat Kontrasepsi Ini Ditempel di Perhiasan untuk Cegah Kehamilan.
Perempuan yang mengonsumsi pil kontrasepsi pasti tahu, bagaimana rasanya khawatir mengalami kehamilan yang tidak diinginkan jika mereka lupa sedikit saja meminum pil tersebut.
Belum lagi masalah alat kontrasepsi lainnya seperti IUD yang nyeri atau kondom yang sering dihindari karena ketidaknyamanan saat bercinta.
Untuk menjawab permasalahan jenis kontrasepsi yang terbatas, ilmuan di Georgia Institute of Technology telah membuat patch perekat yang bisa menempel pada perhiasan Anda untuk mencegah kehamilan.
Baca Juga: Terpikat Mobil atau Motor Klasik? Ini Tips Jitu Meminangnya!
Jadi, alat kontrasepsi satu ini dapat Anda tempelkan ke cincin, jam tangan atau kalung. Bagaimana bisa? Dalam tempelan patch kontrasepsi yang melekat pada perhiasan, ada obat berupa hormon kontrasepsi dapat yang diserap ke dalam tubuh melalui kulit.
Anting-anting akan dilepas pada malam hari dan patch kontrasepsi perlu diubah secara berkala, mungkin sekitar seminggu sekali. Meski teknik kontrasepsi belum diuji pada manusia tetapi tes awal menunjukkan mungkin dapat memberikan hormon dalam jumlah yang cukup untuk mencegah kehamilan.
Sejauh ini, alat kontrasepsi tersebut telah diuji pada telinga babi dan tikus berbulu. Uji tempel berukuran sekitar satu sentimeter persegi dan mengandung hormon levonorgestrel dipasang di bagian belakang anting-anting dan dioleskan pada kulit.
Untuk mensimulasikan pelepasan anting-anting saat tidur, para peneliti menerapkan patch selama 16 jam, kemudian melepasnya selama delapan jam. Begitu sampai di kulit, obat itu bisa berpindah ke aliran darah dan bersirkulasi melalui tubuh.
Pengujian menunjukkan bahwa meskipun kadar hormon turun ketika anting-anting dilepas, patch dapat menghasilkan jumlah hormon yang diperlukan dalam aliran darah. Patch anting-anting terdiri dari tiga lapisan, satu lapisan tidak tembus cahaya, termasuk perekat untuk menahannya di bagian belakang anting-anting atau perhiasan lain.
Baca Juga: Peduli pada Sesama, DPR Ikut Kegiatan Donor Darah
Dr Mark Prausnitz, seorang Profesor dan J. Erskine Love Jr.Chair di School of Chemical and Biomolecular Engineering di Georgia Institute of Technology mengatakan, semakin banyak pilihan kontrasepsi yang tersedia, semakin besar kebutuhan perempuan dapat dipenuhi.