Suara.com - Desainer senior Tanah Air, Musa Widyatmodjo, membuka gelaran Indonesia Fashion Week 2019 dengan fesyen show bertajuk Viro Dream, Rabu, (27/3/2019).
Dalam gelaran tersebut, Musa yang bekerjasama dengan perusahaan arsitektural dan interior Viro, menampilkan 18 koleksi konstum untuk lelaki dan perempuan, serta 33 model tas yang berasal dari bahan eco faux.
Eco faux sendiri merupakan material anyam yang menyerupai rumbia maupun rotan, hingga balok bambu.
Eco faux dianggap sebagai material fesyen masa depan karena bisa awet hingga 20 tahun dan dapat didaur ulang hingga tujuh kali.
Baca Juga: Eloknya Bumi Minang, Karya Perawat RSUD di Panggung IFW 2019
Lewat koleksi eco faux tersebut, Musa mencoba menyajikan kostum dari anyaman khas Borneo berupa anyaman rumbai laiknya alang-alang.
"Eco faux cukup lentur untuk dibuat menjadi bahan kostum, namun juga kokoh untuk menjadi dasar bagi produk aksesori seperti sandal, tas, dan head piece," kata Musa Widyatmodjo sesaat setelah gelaran fesyen show.
Musa berharap perkembangan material eco faux di Indonesia tidak hanya dijadikan material kostum tetapi juga dapat digunakan sebagai material utama fesyen.
"Walaupun penggunaan saat ini masih terbatas pada kostum dan aksesori, dengan penelitian lebih jauh terdapat potensi untuk mengembangkannya menjadi bahan busana," pungkasnya.
Baca Juga: Pelangi Surga Jadi Tajuk Koleksi Nines Widosari di Panggung IFW 2019