5 Hal yang Ada di Rumah dan Menyimpan Potensi Bahaya untuk Kesehatan

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 27 Maret 2019 | 14:51 WIB
5 Hal yang Ada di Rumah dan Menyimpan Potensi Bahaya untuk Kesehatan
Ilustrasi membersihkan debu di rumah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi para penghuninya. Tapi siapa sangka, rumah ternyata menyimpan potensi bahaya untuk kesehatan jika tidak diurus dengan baik. Misalnya saja dinding yang berjamur, halaman yang tak diurus, botol-botol bahan pembersih lantai, dan masih banyak lagi.

Seperti dilansir dari Medical News Today, inilah 5 hal yang di rumah dan menyimpan potensi bahaya untuk kesehatan:

1. Debu di permukaan perabotan rumah
Tak peduli seberapa sering Anda membersihkan, debu selalu ada dan datang lagi. Debu biasanya terakumulasi di sudut-sudut yang sulit dijangkau, seperti di belakang tempat tidur dan sofa, di bawah lemari es, dan di bagian atas rak. Dan karena letaknya yang tersembunyi, Anda mungkin memilih untuk mengabaikannya. Tapi, debu yang tersembunyi itu sangatlah berbahaya bagi kesehatan Anda.

Sebuah studi menemukan bahwa debu yang terkumpul di rumah sesungguhnya penuh dengan bahan kimia beracun. Bahan-bahan kimia dari berbagai produk pembersih dan rumah tangga yang dilepaskan ke udara ketika digunakan, bergabung dan mengendap bersama dengan debu, menutupi lantai dan permukaan lainnya di rumah. Musuh tersembunyi ini jelas sangat berbahaya bagi bayi dan anak-anak, yang merangkak atau bermain di lantai.

Baca Juga: Kemiskinan Turun Jadi Single Digit, Menkeu Sebut Pertama Dalam Sejarah

Itu sebabnya, area di dalam rumah sesungguhnya adalah surga bagi bahan kimia yang memengaruhi kesehatan, misalnya menurunkan kesuburan, gangguan endokrin, meningkatkan risiko kanker, dan efek kesehatan lainnya.

Solusinya, ganti bahan kimia di rumah Anda dengan alternatif lain yang lebih aman dan ramah lingkungan.

2. Alergen di tempat tidur
Menurut sebuah penelitian dari University of Manchester di Inggris, sebagian besar alergen atau pencetus alegi berada di tempat tidur.

Sebuah studi yang dilakukan peneliti Dr. Ashley Woodcock, menemukan bahwa bantal adalah 'rumah' bagi beragam jamur, termasuk Aspergillus fumigatus, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius bagi orang yang memiliki imunitas rendah.

"Aspergillus fumigatus adalah jamur alergenik yang terkenal," kata peneliti. Dikatakan bahwa paparan yang konsisten terhadap jamur ini, terutama pada masa kanak-kanak, dapat memicu asma.

Baca Juga: DPR Ingatkan Pembangunan MRT dan LRT Harus Terintegrasi

Studi lain menemukan bahwa rata-rata ada sekitar 110 tungau per gram debu kasur. Namun, konsentrasinya dapat sangat bervariasi tergantung pada tingkat kelembaban udara, sehingga para peneliti menyarankan untuk mengurangi kelembaban dengan membiarkan sebanyak mungkin udara segar masuk ke kamar tidur. Hal ini dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan tungau debu.

3. Sabun antibakteri
Salah satu pemicu bahaya kesehatan yang paling tidak terduga adalah sabun antibakteri yang Anda gunakan setiap hari. Kerap diiklankan sebagai 'senjata' terbaik melawan kotoran dan bakteri, namun faktanya sebuah studi menunjukkan bahwa triclosan - zat antimikroba yang ditemukan dalam sabun dan sampo antibakteri - dikaitkan dengan kanker dan penyakit hati.

Food and Drug Administration (FDA) pada akhirnya memang melarang pemasaran produk antiseptik yang mengandung triclosan dan triclocarban. Namun, larangan FDA ini tidak mencakup pembersih tangan atau tisu, dan triclosan ternyata masih merupakan bahan yang diterima dalam beberapa pasta gigi, karena dilaporkan efektif dalam mengurangi plak dan radang gusi.

"Konsumen mungkin berpikir bahwa sabun antibakteri lebih efektif dalam mencegah penyebaran kuman, tetapi kami tidak memiliki bukti ilmiah bahwa sabun antibakteri lebih baik daripada sabun dan air biasa. Bahkan, beberapa data menunjukkan bahwa bahan-bahan antibakteri mungkin lebih berbahaya dalam jangka panjang," demikian dikatakan Dr. Janet Woodcock, direktur Center for Drug Evaluation and Research di FDA.

4. Lilin wangi
Beberapa di antara Anda mungkin menyimpan lilin wangi di laci di rumah, siap untuk dikeluarkan dan dinyalakan pada kesempatan yang tepat.

Namun, Anda perlu tahu bahwa beberapa peneliti tidak begitu yakin bahwa lilin ini memiliki manfaat yang lebih besar daripada risikonya terhadap kesehatan.

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh the United States Environmental Protection Agency (EPA) pada tahun 2001 menemukan bahwa lilin beraroma dan dupa dapat menjadi sumber polusi dalam ruangan, dan beberapa dapat memiliki efek negatif pada kesehatan.

Laporan tersebut menemukan bahwa membakar lilin dengan sumbu dapat menghasilkan konsentrasi timbal udara yang melampaui tingkat yang direkomendasikan oleh EPA, dan asap dupa dapat dikaitkan dengan kanker dan dermatitis kontak.

Asap dupa juga bisa melepaskan benzena dan partikel beracun lainnya dalam jumlah yang cukup membahayakan kesehatan.

Dalam sebuah wawancara, Dr. Ann Steinemann, dari University of Melbourne, Australia, mencatat bahwa lilin beraroma - bahkan lilin yang tidak menyala - dapat berbahaya, terutama bagi penderita asma, atau individu yang rentan terhadap migrain.

"Saya telah mendengar dari banyak orang yang menderita asma bahwa mereka bahkan tidak bisa masuk ke toko yang menjual lilin wangi, karena dapat memicu serangan asma dan bahkan migrain," katanya.

5. Tanaman di dalam ruangan
Adalah hal yang umum jika di dalam rumah ada pot berisi tanaman ataupun vas berisi bunga potong. Meski ditujukan sebagai dekorasi ruangan dan memiliki aroma yang menyenangkan, beberapa jenis tanaman mungkin perlu diperlakukan agak spesial jika diletakkan di dalam rumah, karena efeknya yang cukup serius pada kesehatan penghuni rumah.

Seringkali, beberapa jenis tanaman hanya beracun ketika bunga atau bagian tertentu dicerna, sehingga meskipun tidak akan menjadi masalah bagi orang dewasa, tanaman tersebut dapat membahayakan anak-anak yang selalu ingin tahu, atau hewan peliharaan .

Misalnya bunga lily yang cantik dan harum, ternyata memiliki banyak varietas beracun, seperti calla lily, lily paskah, dan lily macan.

Bahkan tanaman lidah buaya yang dikenal sebagai tanaman obat sekalipun, memiliki sifat beracun. Bagian tertentu dari tanaman lidah buaya, yaitu lapisan seperti lateks yang menyelubungi gel, memiliki sifat beracun, sehingga ekstrak lidah buaya yang berasal dari daun utuh dapat memiliki efek buruk bagi kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI