3. Sabun antibakteri
Salah satu pemicu bahaya kesehatan yang paling tidak terduga adalah sabun antibakteri yang Anda gunakan setiap hari. Kerap diiklankan sebagai 'senjata' terbaik melawan kotoran dan bakteri, namun faktanya sebuah studi menunjukkan bahwa triclosan - zat antimikroba yang ditemukan dalam sabun dan sampo antibakteri - dikaitkan dengan kanker dan penyakit hati.
Food and Drug Administration (FDA) pada akhirnya memang melarang pemasaran produk antiseptik yang mengandung triclosan dan triclocarban. Namun, larangan FDA ini tidak mencakup pembersih tangan atau tisu, dan triclosan ternyata masih merupakan bahan yang diterima dalam beberapa pasta gigi, karena dilaporkan efektif dalam mengurangi plak dan radang gusi.
"Konsumen mungkin berpikir bahwa sabun antibakteri lebih efektif dalam mencegah penyebaran kuman, tetapi kami tidak memiliki bukti ilmiah bahwa sabun antibakteri lebih baik daripada sabun dan air biasa. Bahkan, beberapa data menunjukkan bahwa bahan-bahan antibakteri mungkin lebih berbahaya dalam jangka panjang," demikian dikatakan Dr. Janet Woodcock, direktur Center for Drug Evaluation and Research di FDA.
4. Lilin wangi
Beberapa di antara Anda mungkin menyimpan lilin wangi di laci di rumah, siap untuk dikeluarkan dan dinyalakan pada kesempatan yang tepat.
Baca Juga: Kemiskinan Turun Jadi Single Digit, Menkeu Sebut Pertama Dalam Sejarah
Namun, Anda perlu tahu bahwa beberapa peneliti tidak begitu yakin bahwa lilin ini memiliki manfaat yang lebih besar daripada risikonya terhadap kesehatan.
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh the United States Environmental Protection Agency (EPA) pada tahun 2001 menemukan bahwa lilin beraroma dan dupa dapat menjadi sumber polusi dalam ruangan, dan beberapa dapat memiliki efek negatif pada kesehatan.
Laporan tersebut menemukan bahwa membakar lilin dengan sumbu dapat menghasilkan konsentrasi timbal udara yang melampaui tingkat yang direkomendasikan oleh EPA, dan asap dupa dapat dikaitkan dengan kanker dan dermatitis kontak.
Asap dupa juga bisa melepaskan benzena dan partikel beracun lainnya dalam jumlah yang cukup membahayakan kesehatan.
Dalam sebuah wawancara, Dr. Ann Steinemann, dari University of Melbourne, Australia, mencatat bahwa lilin beraroma - bahkan lilin yang tidak menyala - dapat berbahaya, terutama bagi penderita asma, atau individu yang rentan terhadap migrain.
Baca Juga: DPR Ingatkan Pembangunan MRT dan LRT Harus Terintegrasi
"Saya telah mendengar dari banyak orang yang menderita asma bahwa mereka bahkan tidak bisa masuk ke toko yang menjual lilin wangi, karena dapat memicu serangan asma dan bahkan migrain," katanya.
5. Tanaman di dalam ruangan
Adalah hal yang umum jika di dalam rumah ada pot berisi tanaman ataupun vas berisi bunga potong. Meski ditujukan sebagai dekorasi ruangan dan memiliki aroma yang menyenangkan, beberapa jenis tanaman mungkin perlu diperlakukan agak spesial jika diletakkan di dalam rumah, karena efeknya yang cukup serius pada kesehatan penghuni rumah.
Seringkali, beberapa jenis tanaman hanya beracun ketika bunga atau bagian tertentu dicerna, sehingga meskipun tidak akan menjadi masalah bagi orang dewasa, tanaman tersebut dapat membahayakan anak-anak yang selalu ingin tahu, atau hewan peliharaan .
Misalnya bunga lily yang cantik dan harum, ternyata memiliki banyak varietas beracun, seperti calla lily, lily paskah, dan lily macan.
Bahkan tanaman lidah buaya yang dikenal sebagai tanaman obat sekalipun, memiliki sifat beracun. Bagian tertentu dari tanaman lidah buaya, yaitu lapisan seperti lateks yang menyelubungi gel, memiliki sifat beracun, sehingga ekstrak lidah buaya yang berasal dari daun utuh dapat memiliki efek buruk bagi kesehatan.