Sebelum di lepas, induk penyu akan menggali lubang besar dengan kedalaman mencapai 1 meter. Di sana para induk penyu akan menyembunyikan para tukik dari serangan predator.
Setelah itu, induk penyu akan kembali ke lautan Pasifik untuk berburu makanan serta bereproduksi lagi.
Di sana juga ada batu karang raksasa yang disebut Batu Penyu, habitat bagi penyu belimbing.
Semakin unik karena batu tersebut memiliki bentuk menyerupai penyu. Bagian tengah dari batu karang raksasa melengkung, mirip dengan punggung penyu.
Baca Juga: Pantai Jumiang, Eksotisme di Timur Pulau Madura
Sedangkan di bagian paling muka yang menghadap langsung ke laut, berbentuk laiknya kepala kura-kura raksasa.
Batu penyu menjadi telah menjadi ikon mitos di Jeen Womom. Keberadaan batu tersebut juga menuai beragam tafsir.
Ada yang menganggap batu Penyu adalah jelmaan penyu, ada juga yang beranggapan batu tersebut terjadi karena kikisan air laut yang alami.
Untuk bisa menyaksikan atraksi yang tak mungkin didapat di tempat lain ini, wisatawan hanya perlu membayar biaya tiket masuk sebesar Rp 50.000.
Bagaimana, tertarik untuk untuk melihat penyu belimbing bertelur di Pantai Jeen Womom?
Baca Juga: Menikmati Susunan Bebatuan Granit di Pantai Batu Kasah Kepulauan Riau