Suara.com - 9 Kali Keguguran dalam 10 Tahun, Kesabaran Perempuan Ini Berbuah Manis.
Mengalami keguguran berulang adalah pengalaman menyakitkan bagi seorang perempuan. Apalagi di saat mimpi memiliki buah hati sudah sejak lama ditunggu-tunggu.
Namun hal inilah yang menimpa seorang perempuan bernama Rachael Bosworth. Rachael dan sang suami, Ian, berusaha mendapatkan seorang bayi sejak mereka menikah pada tahun 2007.
Sayangnya, di setiap kehamilannya, Rachael selalu kehilangan bayinya di usia kehamilan yang menginjak enam minggu. Hal tersebut terjadi selama hampir satu dekade.
Baca Juga: MUI: Sekarang Hoaks Menjadi Tren di Kehidupan Sehari-hari Masyarakat
Kehamilan pertama dialami Rachael setelah tiga bulan menikah. Tetapi mengalami keguguran beberapa saat kemudian. Dia pergi ke dokter umum dan mengatakan keguguran adalah hal yang sangat umum.
"Ada banyak pendarahan tetapi saya tidak tahu apakah ini bagian yang normal saat Anda sedang hamil," ungkap perempuan berusia 38 tahun itu seperti melansir Metro.
Namun, Rachael tidak pernah menyerah untuk berharap, sampai dia dan sang suami bisa memdapatkan seorang bayi.
Rachael melanjutkan, saat ketiga kalinya alami keguguran, dirinya memutuskan untuk memeriksakan kondisinya ke rumah sakit. Dia diantarkan seorang teman dan pada titik tersebut dia tahu ada sesuatu yang tak beres pada rahimnya.
"Saya sangat terpukul tetapi saya pikir ketika waktunya tepat saya akan menjadi orangtua. Ketika saya hamil ketiga kalinya, saya pikir saya akhirnya akan menemukan apa yang salah dengan saya," ujar dia.
Baca Juga: Menguak Keris Jokowi, Berlambang Pancasila dan Penguasa Tiga Matra
Kemudian Rachael dirujuk ke Rumah Sakit Basingstoke untuk tes darah lengkap. Ia lalu kembali dirujuk ke St Mary's Hospital di London. Hasil pindaian mengungkapkan dia memiliki rahim cacat dan ahli bedah harus melakukan operasi untuk mengangkat lapisan tipis sel di sekitar rahim yang disebut operasi pengangkatan septum.
Dokter mengatakan kepadanya untuk menunggu tiga bulan sebelum mencoba untuk mendapatkan bayi lagi.
Namun apa yang didapat, Rachel kembali mengalami keguguran kelima, hingga keenam kalinya. Saat itulah yang terburuk. rachael mengalami pendarahan hebat namun saat pemeriksaan kehamilan, dirinya masih dinyatakan hamil.
"Saya bergegas ke dokter umum tetapi dia mengatakan kepada saya bahwa tubuh saya belum mengetahui fakta bahwa saya hamil. Saya berhenti melakukan tes kehamilan segera setelah keguguran itu," ujar dia.
Sampai akhirnya, dirinya dan Ian berhenti mencoba untuk hamil selama setahun.
Setelah itu, Rachael kembali hamil dan dia tetap mengalami keguguran ketujuhnya di usia kandungan enam minggu. Rachael kemudian melihat iklan di Facebook feed-nya untuk Response Drug Trial - percobaan klinis terkontrol, namun dia tetap mengalami keguguran kedelapan pada Januari 2016.
Rachelk akhirnya kembali hamil untuk ke sembilan kalinya.
"Saya hanya tidak tertarik lagi. Saya menyadari saya tidak menstruasi tetapi saya tidak mau repot melakukan tes kehamilan. Namun akhirnya saya melakukannya dan itu adalah momen yang indah," ujarnya.
Dia melihat bayinya yang sehat pada sonogram saat usia kehamilan enam minggu dan suatu hari dia mendengar detak jantung bayinya untuk pertama kalinya.
"Akhirnya kami berada dalam posisi mendengar detak jantung dan rasanya seperti ada sesuatu yang lain. Saya hanya tidak bisa mempercayainya. Itu adalah keajaiban kecil kami. Tidak sampai 21 minggu, saya mulai merasakan dia menendang dan itu terasa nyata," kisah dia.
"Terlepas dari semua yang saya lalui lebih dari satu dekade ini, saya memiliki kehamilan yang normal dan sehat. Ellis lahir pada 2 Januari 2017," tutup Rachel.