Infografis
Suara.com - Pertama di Indonesia, Ada Perawatan Filler Berbahan Agar-agar
Filler merupakan salah satu perawatan yang banyak diminati kaum hawa. Biasanya perawatan ini dilakukan untuk membentuk wajah menjadi lebih proporsional seperti membentuk dagu, bibir, kontur pipi, maupun mengisi area yang cekung seperti area bawah mata, garis senyum hingga pelipis.
Nah jika sebelumnya filler menggunakan bahan hyaluronic acid, kini para ahli kecantikan menemukan inovasi baru yang lebih alami dan aman bagi kulit.
Disampaikan Herry Setiawan selaku Director of Marketing Dermaster Indonesia untuk pertama kalinya di Indonesia, klinik kecantikan Dermaster memperkenalkan produk filler terbaru yakni Algeness yang berbahan dasar alami.
Baca Juga: Duh, Suntik Filler Bikin Wanita Ini Hampir Kehilangan Bibir
"Algeness adalah filler yang berbahan dasar alami 100 persen natural, chemical free dan aman bagi tubuh," ujar Herry.
Dalam kesempatan yang sama, dr Jessy Suryadi selaku Head Dokter Dermaster Mangga Besar, mengatakan bahwa pemilihan bahan dasar filler yang tepat sangat penting untuk menjamin keamanan dan mengurangi risiko alergi hingga memastikan hasil filler terlihat natural.
"Ini adalah terobosan baru di dunia estetika, di mana filler ini menggunakan polisakarida dari ganggang (agarose gel) atau yang kita kenal dengan agar-agar. Filler ini juga tergolong generasi terbaru yang sangat aman dan dapat menyatu sempurna dengan hasil yang natural," imbuh dr Jessy.
Filler algeness ini, sambung dr Stiven Eli selaku Head Dokter Dermaster ITC Permata Hijau juga dipastikan tidak mengandung bahan kimia atau sintetik seperti BDDE serta 100 persen dapat hilang dalam tubuh dan tidak meninggalkan residu.
"Algeness 100 persen natural tanpa pengawet dan bisa merangsang produksi kolagen," ujar dr. Stiven.
Baca Juga: Duh, Suntik Filler di Hidung Bisa Picu Kebutaan
Filler Algeness ini juga dapat digunakan pada seluruh area wajah yang diperlukan, seperti pada area bibir, bawah mata ataupun pipi, di mana area ini sangat sulit diterapkan filler konvensional karena dapat memicu pembengkakan.
