Suara.com - Alkohol menjadi salah satu kandungan dalam skincare yang masih saja memicu perdebatan. Beberapa wanita bahkan sangat menghindari produk skincare yang ada alkoholnya. Namun ada juga yang percaya alkohol tidak masalah digunakan.
Lantas, apakah kita memang harus menghindari kandungan alkohol dalam skincare?
Sebenarnya, alkohol tidak seburuk yang Anda kira selama ini. Beberapa alkohol justru dapat bermanfaat bagi kulit.
Menurut Education Manager for Dermalogica dan The International Dermal Institute, Emma Hobson, alkohol yang perlu dihindari adalah alkohol S.D (khusus didenaturasi) yang dikenal dapat melucuti kulit dari minyak alami.
Baca Juga: Jade Sauna, Berbaring Saja Sudah Bisa Membakar Kalori
Karena melucuti minyak alami, jenis alkohol tersebut bakal mendorong kulit menghasilkan lebih banyak minyak tapi juga mengakibatkan dehidrasi dan kulit sensitif.
''Di sisi lain, alkohol seperti stearil, lauryl, oleyl, kaprilat, miristil dan cetyl, yang semuanya adalah alkohol lemak (berasal dari zat berlemak), bisamembantu melembabkan kulit dan umumnya ditemukan dalam pelembab dan digunakan sebagai emolien,'' ujar Hobson, seperti dilansir dari Beauty Crew.
Selain itu, alkohol lemak dapat membantu proses pengelupasan kimia lebih baik. Mereka bakal bertindak seperti kendaraan yang sempurna untuk memberikan pembersihan ringan dan membantu menghilangkan bakteri jahat.
Alkohol lemak juga memberikan pengelupasan kimia yang benar-benar membantu melonggarkan lem antara sel-sel kulit mati saat mereka tidak ingin mengelupas secara alami.
Soal penggunaannya sendiri bisa diterapkan setiap hari. Saat digunakan dalam formulasi dan konsentrasi yang tepat, alkohol lemak tidak akan membahayakan kulit pada sebagian besar orang.
Baca Juga: Super Simpel, Begini Rutinitas Skincare Miss Universe 2018
Bagaimanapun, risiko menyumbat pori-pori dan kontak alergi masih ada pada sebagian kecil orang yang memang lebih rentan.