Suara.com - Cuma Belajar dari Youtube, Mikael Jasin Siap Hadapi Kejuaraan Barista Dunia
Barista merupakan profesi yang tergolong diminati milenial masa kini. Imej keren dan bisa menjadi profesi sampingan saat kuliah merupakan beberapa alasan yang membuat milenial ingin menjadi barista.
Nah, biasanya untuk menjadi barista, seseorang akan menjalani pelatihan khusus sehingga mampu mengenal jenis kopi dan meramunya. Hal ini tak berlaku bagi penyabet gelar Indonesia Barista Champion 2019, Mikael Jasin.
Menyandang gelar sebagai barista terbaik lewat Indonesia Coffee Event 2019, Mikael nyatanya hanya mempelajarinya dari tutorial Youtube.
Baca Juga: Sering Menekan Tombol Snooze Alarm Bisa Picu Gangguan Mental?
Ya, lelaki kelahiran 1990 ini mengaku tak pernah ikut sekolah khusus barista. Menurut Mikael Jasin, cara belajar apapun bisa ditempuh asal seseorang memiliki tekad kuat untuk memperbarui wawasannya.
"Menurut saya penting sebagai barista harus bisa terus belajar dengan cara apapun. Saya nggak pernah sekolah barista tapi rajin nonton tutorial di youtube dan belajar dari situ. Jadi yang penting terus update knowledgenya jangan pernah merasa puas," ujar Mikael Jasin dalam temu media beberapa waktu lalu.
Mikael Jasin pun mengatakan bahwa keputusan awalnya menjadi barista, karena kebutuhan pemasukan tambahan saat duduk di bangku kuliah. Seiring dengan berjalannya waktu, Mikael Jasin merasa bahwa profesi ini merupakan panggilan hidupnya.
Alasan itu pula yang membuat Mikael Jasin menggeluti profesi ini lebih dalam hingga akhirnya menduduki jabatan manager di sebuah gerai kopi.
"Ambil S1 jadi barista, ambil S2 jadi barista lagi. Jadi, memang ngerasa panggilan hidup. Jadi diperdalam lagi, nggak cuma di belakang mesin espresso tapi lebih luas lagi berhubungan dengan petani kopi," cerita Mikael Jasin panjang lebar.
Baca Juga: Studi: Banyak Perempuan Muda Ternyata Khawatir dengan Kesuburan Mereka
Lantas, cerita seru apalagi yang dikemukakan Mikael Jasin tentang perjalanan kariernya menjadi barista? Baca halaman selanjutnya.
Jadi Barista Terbaik Butuh Kerja Keras
Meski tampak keren, Mikael Jasin mengatakan bahwa profesi barista sama dengan pekerjaan lainnya yang membutuhkan kerja keras. Tak ada yang instan katanya.
Nah, menyoal gaji, kata Mikael Jasin, ketika Anda tergolong barista pemula, maka upah yang didapatkan pun setara dengan standar UMR.
"Tapi industri kopi 'kan berkembang pesat banget, banyak orang nggak hanya jadi barista saja di coffee shop. Makin lama banyak sisi bisnis yang melingkupi coffee shop itu. Misal dari barista nanti ke manajer lalu naik lagi yang lingkupnya dengan petani kopi, atau marketing position yang kerjanya nggak di cafe lagi, tapi perusahaan terkait kopi," terang Mikael Jasin merinci.
Mikael Jasin juga mengingatkan para milenial agar profesi barista jangan dilihat dari tampilannya saja, tapi bagaimana bisa menjadi barista terbaik. Seperti profesi lainnya, menjadi barista, sambung dia, juga membutuhkan kerja keras.
"Tapi juga tetap harus bekerja keras dan banyak belajar. Jangan dipikir menjadi barista sebagai pilihan gampang. Kalau mau nyemplung itu belajar sedalam mungkin dan belajar untuk kompetisi. Jangan hanya luarnya saja," urainya memberi motivasi.
Kini Mikael Jasin tengah bersiap untuk bertanding dengan barista terbaik di negara lain dalam ajang World Barista Championship di Boston, Amerika Serikat, 11-14 April mendatang. Berbagai persiapan pun telah dilakukan Mikael Jasin termasuk memoles lagi kemampuannya dalam meramu kopi terbaik.
Menurut Mikael Jasin tantangannya justru bagaimana bisa meyakinkan juri maupun penonton bahwa kopi yang diraciknya benar-benar nikmat. Ia pun terus mengeksplorasi jenis kopi lainnya sehingga dapat menyajikan formula terbaik.
"Sejujurnya cara bikin kopi ya begitu aja. Cuma lebih pelajari rasanya. Banyak nyobain kopi dari berbagai daerah aja jadi nggak hanya cobain satu udah suka. Banyak lebih mengenali kopi, apalagi kopi di indonesia kualitasnya luar biasa," tuturnya mengakhiri perbincangan.