Isu Rasisme, Sosialita Singapura Sakit Hati dengan Sikap Dolce & Gabbana

Sabtu, 16 Maret 2019 | 08:22 WIB
Isu Rasisme, Sosialita Singapura Sakit Hati dengan Sikap Dolce & Gabbana
Rumah mode Dolce & Gabbana. (Instagram/@dolcegabbana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu rasisme yang melibatkan duo desainer Domenico Dolce dan Steffano Gabbana pada akhir tahun lalu masih terus berlanjut. Kala itu, Dolce & Gabbana menggunakan model berdarah China untuk iklan yang dianggap merendahkan China.

Dalam iklan itu, seorang gadis berbaju khas China terlihat kesulitan mengambil makanan Italia seperti pizza dan cannoli dengan sumpit.

Iklan berbau rasisme itu kemudian menuai buntut panjang, mulai dari fashion show Dolce & Gabbana yang ditolak di Shanghai, hingga berhentinya berbagai e-commerce di China dan Hong Kong dalam menjual produk Dolce & Gabbana.

Dan bukannya meminta maaf, Stefano malah mengatakan bahwa China mirip kotoran dan melontarkan berbagai pernyataan rasis lainnya.

Baca Juga: Ramah Lingkungan, Tas Plastik Ini Bisa Larut dalam Air

Hal ini tentu membuat Jamie Chua, pengusaha sekaligus sosialita cantik asal Singapura, marah dan muak. Sahabat Maia Estianty ini pun memutuskan untuk mulai membuang produk-produk papan atas tersebut dari rumahnya.

Sosialita Singapura, Jamie Chua.  (Instagram/@ec24m)
Sosialita Singapura, Jamie Chua. (Instagram/@ec24m)

"Aku merasa jijik dengan komentar-komentarnya," kata Jamie pada South China Morning Post.

Dan seperti dilansir dari Dewiku, Jamie Chua saat ini sudah memberikan tugas baru pada asisten rumah tangganya untuk menyingkirkan produk-produk Dolce & Gabbana.

Sebagai perempuan keturunan China, Jamie merasa terganggu dengan isu rasisme produk tersebut. Jamie Chua merasa sikap Dolce & Gabbana telah membuatnya sakit hati.

Baca Juga: Pelaku Penembakan Masjid di Selandia Baru Muncul di Pengadilan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI