Suara.com - Belum ada satu tahun berlalu sejak jatuhnya Lion Air JT-610, pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines diberitakan mengalami tragedi yang serupa.
Penerbangan ET 302 dari Addis Ababa ke Nairobi, Kenya tersebut jatuh pasca 6 menit mengudara.
BACA JUGA:
4 Kesamaan Jatuhnya Ethiopian Airlines dan Lion Air JT 610
Baca Juga: Angela Lee Wisata Kuliner Ekstrem, Makan Hati Kampret dan Minum Darah
Mobil Sudah Biasa, Warga Kota Ini Parkir Pesawat di Depan Rumah
Akibat insiden tersebut, sebanyak 149 penumpang dan 8 awak kabin dikabarkan meninggal dunia. Satu dari penumpang yang ada merupakan staf PBB yang berasal Indonesia.
Menanggapi insiden ini, banyak pakar di bidang aviasi pun buka suara soal pesawat Boeing 737 MAX 8.
Pasalnya, pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh ini merupakan model yang sama dengan pesawat milik Lion Air yang jatuh di Karawang.
Model MAX 8 sendiri diketahui memiliki beberapa masalah dalam sistem mereka yang kabarnya belum diinformasikan ke pilot.
Baca Juga: Kebun Anggur di Portugal Ajak Turis Menginap dalam Tong
Hal ini dibenarkan oleh klaim salah seorang warganet yang menyatakan bahwa dirinya sudah memperingatkan Ethiopian Airlines perihal Boeing 737 MAX 8.
Lewat akun Twitternya @advmtw, warganet ini mengunggah cetak layar email yang pernah dikirimnya 2 bulan lalu ke Ethiopian Airlines.
''Halo, aku adalah pakar aviasi dan konsumen kalian. Aku melakukan banyak penelitian soal penerbangan dan mengikuti perkembangan terbaru. Aku menyadari jika Ethiopian Airlines sudah memesan dan mulai menerima 737 MAX.
Aku ingin mengekspresikan kekhawatiranku setelah insiden Lion Air 737 MAX yang jatuh pada 29 Oktober 2018. Meski investigasi masih berlangsung, laporan terbaru mengatakan bahwa sistem anti stalling (MCAS) di 737 MAC mungkin merupakan penyebab kecelakaan. Banyak maskapai dan pilot yang belum diinformasikan tentang hal ini.
Salah satu juru bicara Americcan Airlines bahkan mengatakan, 'Kami menghargai kerjasama kami dengan Boeing, tapi kami tidak mengetahui dengan pasti fungsi MCAS yang ada di MAX 8.'
Aku mengirim email ini untuk memastikan Ethiopian Airlines dan pilot B737 MAX paham situasi soal sistem MCAS.
Aku meluangkan waktu menulis ini karena berkaitan tentang keselamatan, dan aku percaya bahwa keselamatan harus menjadi prioritas pertama di industri penerbangan.''
Sayangnya, email tersebut sepertinya tidak digubris oleh pihak Ethiopian Airlines.
Di sisi lain, pihak Boeing telah menyampaikan rasa duka cita mereka dan siap membantu melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat.