Gel dapat menekan jumlah sperma hingga 72 jam saja. Jika di hari ketiga, keempat, dan seterusnya gel tidak digunakan, maka fungsi gel tidak akan efektif.
Meski sudah diuji sebelumnya, masih diperlukan penelitian lebih dalam mengenai alat kontrasepsi untuk laki-laki ini. Untuk mengetahui efek samping yang mungkin terjadi.
Mungkin butuh waktu menunggu alat kontrasepsi ini dipasarkan ke masyarakat secara luas.
Selain belum dipasarkan, peneliti juga belum menyarankan penggunaan gel kontrasepsi sebagai pengganti kondom. Pasalnya, selain mencegah kehamilan, kondom juga mampu mencegahan penyakit menular seksual. Untuk itu, perlu juga penelitian lebih mendalam untuk membandingkan efektivitas gel dan kondom dalam mencegahan penyakit menular seksual.
Baca Juga: Ini Durasi Pencoblosan di TPS Pemilu 2019 Versi KPU
Sudah tidak sabar menggunakan produk gel kontrasepsi sebagai pengganti kondom ini? Kita tunggu saja pemasarannya sampai di Indonesia.