Tak hanya itu, ada pula video yang menunjukkan para warga lokal diminta beraksi sebagai cheerleaders untuk mengikuti irama musik yang ada.
Karena ulah tak sopan sekaligus rasis ini, tak heran jika grup fitness eksklusif tersebut lantas mendapat banyak kritikan.
Menanggapi hal tersebut, pada akhirnya grup fitness perempuan ini pun mengeluarkan permintaan maaf dan berkata jika mereka awalnya hanya ingin mempromosikan perbedaan budaya.
''Bukannya mempromosikan perbedaan budaya secara positif, sepertinya kami malah membuatnya terlihat seperti era penjajahan yang rasis,'' kata permintaan maaf tersebut.
Baca Juga: Masinis Kereta Anjlok Dipindah ke RSPAD Gatot Subroto
Alhasil bukannya menarik perhatian masyarakat untuk kampanye melakukan fitness saat travelling, sekumpulan turis harus mendapat cemohan dari netizen. (Amertiya Saraswati)