Ke Indonesia Membawa Misi Pariwisata
Ketika ditanya tujuannya datang ke Indonesia, Sri-Dewi Martomamat mengatakan bahwa kehadirannya yang disponsori oleh Kedutaan Besar Indonesia di Suriname itu untuk membawa misi memperkuat hubungan antara Indonesia dan Suriname, terutama di bidang pariwisata.
"Mungkin ada 20 persen orang Jawa di Suriname, tapi mereka tidak berkesempatan ke Indonesia seperti Saya. Saya akan membagikan pengalaman ini saat kembali ke Suriname nanti," jelasnya.
Saat ditanya mengenai kesan kali pertama menginjakkan kaki di Indonesia, Sri-Dewi Martomamat mengaku sangat bahagia dengan sambutan ramah masyarakat Indonesia kepadanya.
"Orang-orang sangat menyambut. Saya tidak pernah ke sini sebelumnya tetapi mereka menerima Saya, sangat ramah, sangat murah hati. Itu adalah sesuatu yang dunia bisa belajar bahwa meski tak mengenal seseorang, berbaik hatilah, tersenyum, murah hati, kita adalah bangsa dunia," urai perempuan yang memiliki kulit eksotik ini.
Baca Juga: Nikahi Syahrini, Ini Alasan Reino Barack Pilih Masjid Camii di Tokyo
Berbicara soal bahasa sehari-hari yang digunakan, Sri Dewi Martomamat mengatakan terbiasa menggunakan bahasa Belanda. Namun selain berbahasa Belanda, ia juga mampu berbahasa Inggris dan sedikit berbahasa Jawa Ngoko, yaitu bahasa Jawa sehari-hari alias Jawa kasar.
"Di rumah saya belajar Ngoko, itu adalah Jawa-Suriname. Misalnya, kalau saya mau bilang Jenengku Sri Dewi di Bahasa itu akan menjadi "Nama Saya Sri Dewi," jelasnya mencontohkan dengan gaya bahasa Jawa Ngoko yang dikuasainya.
Agar semakin membuktikan bahwa Sri-Dewi martomamat memang mampu berbahasa Jawa Ngoko, kepada Suara.com ia memperkenalkan diri menggunakan Boso Jowo lho. Penasaran? Ini dia video yang Suara.com tampilkan saat Sri-Dewi martomamat memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa Jawa.
Baca Juga: 5 Tips Liburan ala Syahrini, Cetar Membahana