Suara.com - Kisah Kim Sin-yeol Hidup Sendiri di Kawasan Konflik Korsel - Jepang.
Entah apa yang menyebabkan Kim Sin-yeol, seorang perempuan paruh baya bermukim seorang diri d jantung kawasan konflik yang diperebutkan Jepang dan Korea Selatan.
Sejak tahun 1991, bersama suaminya, Kim Sin-yeol menetap di pulau yang jadi lahan sengketa paska memburuknya hubungan Korea Selatan dan Jepang tersebut. Namun, setelah ditinggal mati sang suami, Kim Sin-yeol masih enggan pindah dari pulau tersebut.
Kawasan konflik tersebut, Kepulauan Dokdo, sebuah wilayah kepulauan di Laut Timur yang hari ini dikelola otoritas Korea Selatan.
Baca Juga: Ahmad Dhani Teriak-teriak saat Ingin Sidang: Merdeka, Merdeka, Merdeka!
Hubungan nan renggang itu bermula saat otoritas Negeri Sakura menginvasi Semenanjung Korsel pada paruh pertama abad ke-20.
Hari ini silang pendapat terkait kepemilikan pulau tersebut masih mengeras. Dan Kim Sin-yeol menempati zona merah antar dua negara tersebut selama bertahun-tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Kim Sin-yeol berprofesi sebagai 'haenyeo', penyelam tradisional sekaligus penangkap ikan di sekitar kawasan perairan Dokdo.
Perairan Dokdo yang kaya dengan biota laut nan beragam, membuat siapa pun penghuninya mudah merasakan kedamaian dan terpenuhi kebutuhannya betapapun kawasan kepulauan yang dapat diakses 4 jam menggunakan kapal feri dari Seoul ini acap terputus jalur transportasinya tatkala cuaca buruk meradang.
Tak terkecuali Kim Sin-yeol dan sang suami. Kehidupan sebagai nelayan lebih dari cukup bagi keluarga kecil Kim untuk dapat bertahan hidup di Dokdo.
Baca Juga: KPK Panggil Pihak Lexus Indonesia Terkait Dugaan TPPU Abdul Latif
''Ia merasa tenang hidup di Dokdo yang teramat santai,'' tutur cucunya, Kim Kyung-chul seperti dikutip Guideku.com dari CNN Travel.